• Beranda
  • Berita
  • Konferensi CDNLAO ke-28 usung tema perpustakaan berkelanjutan

Konferensi CDNLAO ke-28 usung tema perpustakaan berkelanjutan

25 Oktober 2022 17:32 WIB
Konferensi CDNLAO ke-28 usung tema perpustakaan berkelanjutan
Pembukaan Konferensi internasional Kepala Perpustakaan Nasional di Asia dan Oseania atau General Conference of Directors of National Libraries in Asia and Oceania (CDNLAO) di Jakarta, Selasa (25/10/2022). ANTARA/HO-Humas Perpusnas.

Perpusnas telah memiliki program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial

Konferensi internasional Kepala Perpustakaan Nasional di Asia dan Oseania atau General Conference of Directors of National Libraries in Asia and Oceania (CDNLAO) mengusung tema perpustakaan berkelanjutan.

"Ajang ini bertujuan sebagai sarana bertukar informasi dan mempromosikan kerja sama untuk pengembangan perpustakaan di Asia dan Oseania, " ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, di Jakarta, Selasa.

Tema yang diusung yakni Library Service Impacts on Community: Sustainability, Inclusion, and Innovation. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring dan luring itu diikuti 30 negara di Asia dan Oseania.

Syarif menjelaskan situasi internasional yang kompleks saat ini menjadi tantangan bagi perpustakaan dalam mengedepankan ide yang didasarkan pada akses yang adil terhadap informasi.

Dia menyampaikan, sudah seharusnya perpustakaan terlibat penuh dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan atau SDG’s untuk mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan melindungi planet, melalui pencapaian 17 tujuannya.

"Perpustakaan dituntut tidak sekadar memberikan layanan saja tetapi juga memperhitungkan dampak dari layanan yang diberikan," kata Syarif.

Baca juga: Indonesia tuan rumah konferensi kepala perpustakaan Asia-Oseania
Baca juga: Perpusnas dorong perpustakaan berikan pendampingan pada masyarakat

Dalam pemulihan ekonomi dalam negeri, lanjutnya, perpustakaan memiliki peran penting sebagai ruang terbuka bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup. Untuk itu, Perpusnas membangun paradigma perpustakaan yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya perpustakaan dengan proporsi terbesar adalah perpustakaan untuk transfer ilmu pengetahuan.

"Untuk penguatan perpustakaan di Indonesia, Perpusnas telah memiliki program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan," jelas dia.

Program itu, berupaya untuk merevitalisasi fungsi perpustakaan umum berbasis inklusi sosial. Perpustakaan umum direvitalisasi sebagai pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat, yang berkomitmen pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan tagline 'literasi untuk kesejahteraan' memiliki arti mewujudkan masyarakat sejahtera dengan memberdayakan perpustakaan umum. Hal ini sangat selaras dengan manifesto perpustakaan umum dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan," terang dia.

Baca juga: Pelindo tambah perpustakaan digital di Terminal Penumpang GSN
Baca juga: Perpustakaan harus jadi solusi tingkatkan keberdayaan masyarakat

Presiden Federasi Internasional Asosisasi dan Lembaga Perpustakaan (IFLA) periode 2022-2023, Vicki McDonald, mengatakan visi IFLA adalah mencapai bidang perpustakaan yang kuat dan bersatu, dengan memberdayakan masyarakat yang literat, informatif, dan partisipatif.

Dia menegaskan bahwa perpustakaan dan pustakawan memiliki peran untuk mendukung kerja pemerintah.

"Sebagai pustakawan dan pemimpin perpustakaan, saya yakin tantangan kita adalah mempertimbangkan bagaimana kita dapat bekerja dengan pemerintah untuk mendukung pekerjaan mereka dalam mengatasi dan menyelesaikan tantangan masyarakat,” terang Vicki.

Lebih lanjut, Vicki menyebut tahun ini IFLA memasuki usia 95 tahun. Hal itu merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan pencapaian yang diraih dan mempertimbangkan bagaimana perpustakaan agar diakui keberadaannya. Selain itu, dia mengajak untuk memikirkan kontribusi yang diberikan untuk masyarakat.

CDNLAO ke-28 berlangsung pada 24 Oktober hingga 27 Oktober 2022 di Jakarta. Pergelaran itu merupakan ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan CDNLAO pada 2007 dan 2012.

CDNLAO ke-28 mengusung tiga subtema yakni keberlanjutan, inklusi, dan inovasi dengan para narasumber dari Perpusnas, IFLA, Perpustakaan Nasional Iran, Perpustakaan Nasional Vietnam, Perpustakaan Nasional Filipina, Perpustakaan Nasional Singapura, Perpustakaan Nasional Qatar, dan Perpustakaan Nasional Tiongkok.

Baca juga: Undiksha Singaraja jadi tuan rumah pertemuan Forum Perpustakaan

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022