• Beranda
  • Berita
  • BPBD Tasikmalaya waspadai pergerakan tanah saat hujan

BPBD Tasikmalaya waspadai pergerakan tanah saat hujan

25 Oktober 2022 19:58 WIB
BPBD Tasikmalaya waspadai pergerakan tanah saat hujan
Petugas mengecek daerah yang terdampak pegerakan tanah di Kampung Ciketug, Desa Parakanhonje, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Tasikmalaya)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mewaspadai potensi pergerakan tanah di Kecamatan Bantarkalong saat musim hujan dengan melakukan mitigasi bencana dan menyiapkan tempat pengungsian bagi masyarakat.

"Saat ini masih dalam level pencegahan dan kesiapsiagaan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna di Tasikmalaya, Selasa.

Ia menuturkan BPBD Tasikmalaya terus memantau perkembangan daerah yang dilanda pergerakan tanah di Kampung Ciketug, Desa Parakanhonje Kecamatan Bantarkalong, Tasikmalaya.

Baca juga: Badan Geologi-ESDM periksa bahaya pergerakan tanah di Tasikmalaya

Kondisi daerah itu, kata dia, sudah dilakukan kajian tingkat bahaya pergerakan tanah oleh Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumberdaya Manusia (ESDM) yang saat ini masih menunggu hasil kajian itu.

Selama ini, lanjut dia, hasil pemantauan, kondisinya sudah relatif aman, pergerakannya tidak terlalu masif.

"Sudah relatif aman, pergerakan tidak masif," kata Kurnia.

Baca juga: BPBD Tasikmalaya salurkan bantuan untuk korban pergerakan tanah

Meski kondisinya terpantau aman, kata dia, masyarakat tetap harus waspada, karena pergerakan tanah masih bisa terjadi dan tidak bisa diprediksi.

"Kemungkinan bisa (terjadi lagi) dengan periode waktu tidak bisa diprediksi," katanya.

Jika terjadi pergerakan tanah, kata Kurnia, pihaknya sudah menyiapkan aula desa dan madrasah untuk menampung warga dari ancaman bencana tersebut.

Baca juga: PVMBG ungkap potensi pergerakan tanah saat musim hujan

"Sejak beberapa hari terakhir terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi, sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat, terutama di daerah rawan bencana," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022