Anggapan bahwa menunggangi sepeda motor listrik berpotensi membosankan karena hilangnya rasa berkendara kendaraan bermesin bahan bakar konvensional setidaknya telah terbantahkan setelah Yamaha mengenalkan skuter listrik E01.Kami akan melihat sejauh mana motor konsep ini dapat diterima
Yamaha E01 dengan tampilan mirip skuter populer Yamaha NMax bisa memberikan rasa berkendara layaknya mengendarai sepeda motor konvensional. Bedanya, Yamaha E01 menggunakan motor listrik dengan baterai lithium-ion sehingga tidak mengeluarkan raungan suara mesin.
ANTARA yang berkesempatan mencoba Yamaha E01 di Sentul, Jawa Barat pada Selasa, mencatat beberapa hal yang menjadi indikator bahwa skuter listrik itu bisa memberikan rasa berkendara yang tidak jauh berbeda dengan NMax.
Baca juga: Tinbot TB-RS1, motor listrik berwujud "naked sport"
Pertama, desain Yamaha E01 sangat menyerupai NMax yang membuat pengguna Yamaha begitu familiar dengan bentuk kemudi, posisi duduk, penempatan spedometer, hingga cara menghidupkan motornya yang sama, yakni menggunakan kenop putar.
Bedanya, ketika jempol tangan kanan menekan tombol "start" tidak ada suara dan getaran mesin yang muncul. Melainkan hanya lampu hijau yang menyala pada panel indikator, guna menunjukkan bahwa motor itu siap "tancap gas".
Posisi duduk yang ditawarkan juga ergonomis dengan desain jok yang lebar, posisi kemudi tegak dan tidak menekuk ke bawah, serta tentunya deck pijakan kaki panjang dan lebar yang sudah menjadi ciri khas NMax.
Kedua, Yamaha menempatkan lokasi pengujian E01 di daerah Sentul yang penuh tanjakan, aspal kasar dan lintasan berliku. Tentu saja hal itu di luar habitat motor listrik yang biasanya akrab dengan lalu lintas perkotaan dan rute-rute perjalanan yang praktis.
Kendati demikian, pengujian mengitari Bukit Pelangi di Sentul berhasil membuktikan bahwa Yamaha E01 memiliki kemampuan manuver yang patut diperhitungkan, bahkan nyaris menyerupai motor bermesin bakar. Pengujian di jalur tersebut menjadi pembuktian tiga mode berkendara pada E01, antara lain power untuk menanjak, standard untuk jalanan normal/datar, dan mode eco untuk hemat energi/lintasan menurun atau penggunaan jarak jauh yang memerlukan daya listrik lebih banyak.
Baca juga: Peugeot bawa E-Streetzone pada ajang Mondial de l'Automobile
Sebagai perbandingan tenaga untuk ketiga mode tersebut, antara lain mode power (PWR) menghasilkan tenaga 8.1kW/5,000r/min dengan torsi maksimal 30.2Nm/1,950r/min, standard (STD) menghasilkan tenaga 8.1kW/5,000r/min dengan torsi maksimal 24.5Nm/1,500r/min dan eco sebesar 5.4kW/4,500r/min dengan 21.4Nm/1,500r/min.
Berdasarkan penggunaan di lokasi, mode eco tidak cocok digunakan untuk melintasi jalur menanjak yang cukup panjang karena pengguna akan memutar gas begitu dalam dan jika dipaksakan, tenaga perlahan akan mengendur. Namun jika mode berkendara digeser ke mode power, maka dorongan yang keluar sudah cukup membuat Yamaha E01 ngacir melibas tanjakan, dan kuat digunakan dengan membonceng orang dewasa.
E01 juga bisa dipacu dengan kecepatan maksimal 100 km/jam berkat penggunaan baterai lithium ion dengan daya maksimal 8.1 kW. Fitur kontrol pada motor listrik itu juga membuat skuter itu tidak "menyentak" saat pengguna menarik gas agak dalam saat pertama kali digunakan.
Ketiga, Yamaha E01 menggunakan suspensi yang sama dengan sepeda motor pada umumnya, yakni telescopic fork pada depan dan swingarm alumunium pada belakang dengan shockbreaker ganda yang ditempatkan di dekat motor listrik. Penempatan baterai di titik tengah bodi turut menambah stabilitas motor, sehingga lebih presisi saat bermanuver karena titik terberat motor bukan di belakang melainkan di tengah.
Selain itu, jika umumnya sepeda motor listrik menempatkan motor listrik menyatu dengan roda belakang (dengan hub). Maka hal berbeda ada di Yamaha E01 yang menaruh peranti penggerak itu di sisi tengah.
Baca juga: Spesifikasi singkat dan sembilan keunggulan "Nmax Listrik" Yamaha E01
Penggerak motor listrik di tengah motor kemudian dihubungkan dengan belt yang berfungsi mentransfer tenaga dari powertrain ke roda belakang. Hasilnya, akselerasi motor menjadi lebih halus. bahkan lebih halus dari skuter pada umumnya.
Mekanisme kerja Yamaha E01 antara lain Accelerator Position Sensor Grip (APSG) pada setang kemudi memberikan perintah atau kontrol sinyal kepada Vehicle Control Unit (VCU) dan Motor Control Unit (MCU). VCU langsung memberikan sinyal kepada Battery Management System (BMS) untuk mengatur pengeluaran daya listrik dari baterai permanen Yamaha E01. Baterai kemudian mengalirkan daya kepada MCU untuk mengatur daya dan menggerakkan motor listrik yang selanjutnya memutar drive belt sesuai grip yang diputar pengguna.
Keempat, pabrikan berlogo garpu tala itu membekali E01 dengan baterai tanam (fixed battery) yang dilengkapi built in battery management system. Baterai berkapasitas 4.9 kWh dengan daya 87.6 V/56.3 Ah merupakan kunci performa E01 bisa menempuh jarak sejauh 104 km jika baterai penuh dan berkendara konstan di kecepatan 60km/jam.
Baterai yang cukup besar itu ditunjang dengan tiga opsi pengisian daya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, mulai dari fast charger (1 jam hingga 90 persen), normal charger (5 jam hingga 100 persen) dan portable charger (14 jam hingga 100 persen).
Uniknya, skutik kembaran NMax itu dilengkapi gigi mundur (reverse mode) sehingga pengguna tidak repot menarik dan memutar sepeda motor di parkiran yang sempit.
Baca juga: Melihat motor listrik Hyundai yang akan wara wiri di KTT G20 Bali
Adapun cara mengoperasikan fitur itu sangat mudah, yakni menahan tombol “R” di kiri kemudi hingga muncul tulisan “R” pada layar yang diikuti menyalanya lampu indikator berwarna oranye. Setelah itu, tekan dan tahan tombol “Mode” pada kemudi kanan untuk memundurkan motor.
Kesimpulannya, Yamaha E01 mampu memberikan rasa kendara layaknya sepeda motor berkubikasi mesin 125 cc dengan kecepatan maksimal 100km/jam yang tidak dimiliki sepeda motor listrik yang saat ini dipasarkan di Indonesia.
Namun, Yamaha Indonesia belum menjual E01 melainkan hanya melakukan uji pasar dengan menggaet 4.000 pengguna di wilayah Jakarta, Bandung, Medan, dan Bali mulai November 2022.
"Kami memiliki E01 untuk dilakukan test ride, yang mengawali proyek Proof of Concept di pasar Indonesia. Kami akan melihat sejauh mana motor konsep ini dapat diterima, dan apakah motor konsep ini sudah cukup baik dengan berbagai keunikannya dalam menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia,” kata President Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Minoru Morimoto.
Baca juga: GoTo - TBS tekan emisi karbon lewat penyediaan motor listrik
Baca juga: Smoot dan Grab jadi kendaraan pengamanan lalulintas KTT G20 di Bali
Baca juga: Volcon dan Torrot kerjasama buat sepeda motor listrik untuk anak-anak
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022