"BRIN mendukung penuh kegiatan Rencana Aksi Asia-Pasifik tentang Aplikasi Keantariksaan untuk Pembangunan Berkelanjutan (2018–2030) baik dari sisi riset dan inovasi, maupun dari sisi perumusan rekomendasi kebijakan terkait pemanfaatan keantariksaan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara The Fourth Ministerial Conference on Space Applications for Sustainable Development in Asia-Pacific di Jakarta, Rabu.
BRIN mewakili Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara The Fourth Ministerial Conference on Space Applications for Sustainable Development in Asia-Pacific dengan tema Space+ for Our Earth and Future, yang berkolaborasi dengan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP).
Handoko menuturkan Indonesia telah mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada tahap pertama (2018-2022) untuk enam area tematik prioritas, yakni ketahanan dan pengurangan risiko bencana, manajemen sumber daya alam, konektivitas, energi, perubahan iklim, dan pembangunan sosial.
Pada area ketahanan dan pengurangan risiko bencana, Indonesia melakukan kegiatan antara lain pemantauan titik panas kebakaran lahan/hutan, potensi banjir, penurunan permukaan tanah, risiko bencana, respon cepat bencana, dan pengembangan dan pengoperasian platform peringatan dini bencana hidrometeorologi, khususnya untuk memantau curah hujan ekstrem.
Indonesia juga melaksanakan pengembangan model implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-11 terkait kota dan pemukiman yang berkelanjutan, khususnya pemetaan wilayah kumuh di perkotaan untuk dua kota terpilih, yaitu Makassar dan Bandung.
Baca juga: BRIN: Bandar antariksa butuh kesiapan lahan dan investasi modal
Baca juga: BRIN: Indonesia berpeluang ciptakan nilai ekonomi dari keantariksaan
Pada area manajemen sumber daya alam, implementasi yang dilakukan Indonesia antara lain berupa pemantauan tutupan lahan/hutan dan perubahannya, pemantauan Zona Potensi Penangkapan Ikan, serta pengembangan dan pengoperasian platform untuk mendukung pemantauan sumber daya wilayah darat dan sumber daya air.
Kerja sama dan dukungan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pemerintah daerah, Group on Earth Observations Global Agricultural Monitoring Initiative dan Asian Rice Crop Estimation & Monitoring (Asia-RiCE) berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pada area konektivitas, kegiatan yang dilakukan Indonesia meliputi antara lain pemantauan dan pengoperasian Sistem Informasi Maritim Indonesia untuk meningkatkan keselamatan pelayaran berbasis data satelit dan model interaksi atmosfer-laut, dan pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi Cuaca Penerbangan Indonesia untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan.
Pada area energi, Indonesia melakukan sejumlah kegiatan antara lain memberikan kajian untuk perencanaan dan pengembangan jaringan listrik di Sumatera dan Sulawesi, dan mendukung Program Papua Terang yang merupakan salah satu program prioritas nasional.
Pada area perubahan iklim, kegiatan yang dilaksanakan Indonesia adalah antara lain penelitian dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air, wilayah pesisir, suhu kawasan perkotaan dan penyakit menular, dan pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi Perubahan Iklim Indonesia berbasis data satelit pengindraan jauh dan model iklim.
Sementara pada area pembangunan sosial, Indonesia melakukan pengembangan dan pengoperasian platform berbasis website untuk memantau potensi zona bahaya, kerentanan, dan risiko COVID-19 harian berbasis data satelit pengindraan jauh.
Handoko mengatakan Indonesia akan melanjutkan kegiatan Rencana Aksi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Plan of Action) tahap kedua (2022-2026) dan inisiatif Space+ sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (2021-2024).
Untuk itu, pemanfaatan teknologi keantariksaan dan Sistem Informasi Geografis, teknologi digital, teknologi berbagai pakai data seperti big data, crowdsourcing, cloud computing, dan Internet of Things akan ditingkatkan.
Selain itu, Indonesia juga akan meningkatkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait baik di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: BRIN gandeng swasta bangun bandar antariksa
Baca juga: BRIN: Tingkatkan transfer iptek kuasai teknologi antariksa
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022