Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing dr Raden Achmad Sigit Mustik mengatakan, konsumsi tablet penambah darah dianjurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pada setiap remaja berusia 12-18 tahun.
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggalakkan anjuran ini melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang kali ini diadakan di SMP Negeri 266 Jakarta di Cilincing, Jakarta Utara dan diikuti sebanyak 200 peserta didik perempuan," kata dr Raden di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu.
Dia menambahkan, Puskesmas di Jakarta Utara akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah lainnya setiap bulan dalam rangka pendistribusian tablet penambah darah kepada peserta didik perempuan yang nantinya dianjurkan untuk diminum satu tablet setiap minggunya.
Menurut dia, mendorong remaja putri di usia tersebut untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah patut menjadi perhatian utama.
"Kami harap ini akan berkelanjutan sehingga remaja putri akan terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah sampai mereka menikah dan memasuki fase kehamilan," kata dr Raden Achmad.
Baca juga: Jakut upayakan penuntasan delapan aksi konvergensi stunting pada 2022
Baca juga: Bermanfaat cegah "stunting", teripang jarang dikonsumsi di Indonesia
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Kota (Setko) Jakarta Utara Muhammad Alwi, gerakan yang digagas Kementerian Kesehatan RI di sekolah-sekolah itu penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan pada remaja putri, khususnya di wilayah Jakarta Utara.
Edukasi untuk remaja putri agar memahami pencegahan anemia dengan tablet penambah darah bisa berperan dalam penurunan tengkes (stunting) dan juga menurunkan angka kematian ibu dan bayinya.
Alwi juga merekomendasikan kegiatan tersebut dirangkaikan dengan sarapan bersama menu makanan bergizi tinggi, pemberian materi, selain pembagian tablet penambah darah.
"Semuanya harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin termasuk asupan gizinya sehingga ke depannya tidak ditemukan adanya kasus kekurangan gizi dan stunting," ujar Alwi.
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggalakkan anjuran ini melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang kali ini diadakan di SMP Negeri 266 Jakarta di Cilincing, Jakarta Utara dan diikuti sebanyak 200 peserta didik perempuan," kata dr Raden di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu.
Dia menambahkan, Puskesmas di Jakarta Utara akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah lainnya setiap bulan dalam rangka pendistribusian tablet penambah darah kepada peserta didik perempuan yang nantinya dianjurkan untuk diminum satu tablet setiap minggunya.
Menurut dia, mendorong remaja putri di usia tersebut untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah patut menjadi perhatian utama.
"Kami harap ini akan berkelanjutan sehingga remaja putri akan terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah sampai mereka menikah dan memasuki fase kehamilan," kata dr Raden Achmad.
Baca juga: Jakut upayakan penuntasan delapan aksi konvergensi stunting pada 2022
Baca juga: Bermanfaat cegah "stunting", teripang jarang dikonsumsi di Indonesia
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Kota (Setko) Jakarta Utara Muhammad Alwi, gerakan yang digagas Kementerian Kesehatan RI di sekolah-sekolah itu penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan pada remaja putri, khususnya di wilayah Jakarta Utara.
Edukasi untuk remaja putri agar memahami pencegahan anemia dengan tablet penambah darah bisa berperan dalam penurunan tengkes (stunting) dan juga menurunkan angka kematian ibu dan bayinya.
Alwi juga merekomendasikan kegiatan tersebut dirangkaikan dengan sarapan bersama menu makanan bergizi tinggi, pemberian materi, selain pembagian tablet penambah darah.
"Semuanya harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin termasuk asupan gizinya sehingga ke depannya tidak ditemukan adanya kasus kekurangan gizi dan stunting," ujar Alwi.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022