"Untuk warga terdampak banjir kita langsung melibatkan Satuan Pelaksana Dukcapil Kelurahan untuk berkoordinasi dengan RT dan RW," kata Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan, Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Namun Nurrahman menjelaskan, pihaknya tidak membuka posko khusus lantaran sudah ada pelayanan di setiap RT maupun RW seperti biasa.
Ia juga menambahkan, warga sudah mengantisipasi kondisi banjir sehingga dokumen sudah diamankan terlebih dahulu.
Meski demikian, saat ada warga akan mengurus pergantian dokumen akibat banjir bisa langsung mendatangi RT, RW ataupun kelurahan setempat.
Menurut dia, pelayanan itu nantinya tidak dipungut biaya alias gratis dan dipastikan prosesnya cepat sehingga menghemat waktu.
Baca juga: Jakarta Selatan serahkan akta kematian ke keluarga korban MTsN 19
Baca juga: Jakarta Timur siagakan 150 personel tangani banjir di Duren Sawit
Sebagai contoh, Nurrahman menyebutkan, pihaknya "jemput bola" dengan memberikan dua akta kematian ke keluarga korban Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
"Tiga orang yang meninggal di MTsN 19 Pondok Labu, satu warga Depok dan dua warga Jaksel. Dua warga ini yang kita berikan akta kematiannya," ujarnya.
Adapun dua korban berasal dari Jakarta Selatan yang meninggal dunia, yakni Dendis Al Latif dan M Adnan Efendi yang duduk di kelas delapan.
Pihaknya tidak mendata jumlah warga yang mengurus pergantian dokumen terdampak banjir lantaran bisa langsung mengurus ke pihak berwenang.
"Karena kita tidak membuat posko dan pelayanannya langsung ke loket, jadi kita tidak mendata secara detail," katanya.
Pelayanan Satuan Pelaksana Dukcapil setiap kelurahan maupun kecamatan di Jakarta Selatan buka pada Senin hingga Kamis pukul 08.00-16.00 dan Jumat 08.00-16.30 WIB.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022