• Beranda
  • Berita
  • Ahli: Manggala Agni berperan penting turunkan emisi gas rumah kaca

Ahli: Manggala Agni berperan penting turunkan emisi gas rumah kaca

26 Oktober 2022 15:14 WIB
Ahli: Manggala Agni berperan penting turunkan emisi gas rumah kaca
Tangkapan layar Tenaga Ahli Direksi Bidang Perubahan Iklim Mutu Internasional Wilistra Danny dalam webinar Festival Iklim 2022 pada Rabu (26/10/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Tenaga Ahli Direksi Bidang Perubahan Iklim Mutu Internasional Wilistra Danny mengatakan bahwa Mangga Agni memegang peran penting untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang merupakan penyebab utama perubahan iklim.

"Tidak bisa dihindari bahwa Manggala Agni ini akhirnya akan berhubungan dengan isu perubahan iklim," kata Wilistra yang pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019 itu dalam webinar Festival Iklim 2022 yang diikuti di Jakarta pada Rabu.

Ia menjelaskan, deforestasi telah dianggap sebagai penyebab utama perubahan iklim yang berkontribusi sekitar 30 persen dari emisi CO2. Deforestasi sendiri menurutnya memiliki kaitan dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan sebagai akibat pembukaan lahan dengan cara pembakaran.

Oleh karena itu, ia mengatakan, Manggala Agni perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan untuk menangani dampak negatif perubahan iklim melalui pencegahan kejadian kebakaran hutan dan lahan. Apalagi, kata dia, isu penanganan perubahan iklim kini telah menjadi perhatian baik secara regional, nasional, bahkan global.

"Karena kebakaran memberikan kontribusi besar terhadap emisi melalui deforestasi, sehingga berharap sekali bahwa ke depannya Manggala Agni dapat dikenalkan dengan masalah perubahan iklim ini," ujar Wilistra.

"Manggala Agni dapat menjadi agen pembangunan dengan ikut serta dalam pencapaian NDC (Nationally Determined Contribution) baik secara sektoral maupun regional melalui pengendalian karhutla khususnya pencegahan, sehingga dapat terjadi penurunan potensi emisi dari karhutla," imbuhnya.

Adapun yang dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kapasitas Manggala Agni, menurut dia, adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.

Kemudian, Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 21 Tahun 2022 tentang Tata Laksana Penerapan NEK.

"Ini bisa jadi referensi untuk peningkatan kapasitas Manggala Agni, sehingga Manggala Agni ke depan tidak hanya menangani kebakaran tapi mulai melihat konteks kebakaran hutan dengan perubahan iklim,” kata Wilistra.

“Kita punya target cukup besar untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yaitu sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan luar di tahun 2030. Mudah-mudahan Manggala Agni bisa menyesuaikan dengan arah kebijakan pemerintah," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia telah tingkatkan target pengurangan emisi gas rumah kaca
Baca juga: Restorasi mangrove Sahabat Bekantan serap 3.214,08 karbondioksida

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022