"Setelah dua hari berdebat dan diskusi yang cukup panjang, cukup alot akhirnya kita menyetujui usulan Indonesia tentang pembentukan Forum MPR Dunia," kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai pelaksanaan konferensi di Bandung, Rabu.
Bamsoet menjelaskan dari penyampaian pandangan umum yang telah disampaikan para delegasi dapat diambil kesimpulan, yakni pentingnya upaya meningkatkan kerja sama antarnegara dalam segala bidang untuk memaksimalkan potensi-potensi kolektif, khususnya antarnegara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan terlebih dari 15 negara yang hadir pada forum itu.
Kemudian, kata dia, perlu secara kolektif untuk memperkuat posisi OKI guna memperkuat posisi tawar kolektif negara-negara Islam di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian serta memberikan dukungan dan komitmen solidaritas antarbangsa untuk mengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapi bersama maupun spesifik dihadapi komunitas Muslim di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Konferensi internasional MPR hasilkan "Deklarasi Bandung"
Baca juga: Bamsoet sebut lima alasan penting dibentuknya Forum MPR dunia
Selanjutnya, ujar dia, pentingnya forum antarparlemen yang bersifat cair, tetapi tetap memiliki kemampuan taktis untuk mewakili kepentingan rakyat di masing-masing negara, serta mendorong pemerintah di masing-masing negara lebih memperkokoh kerja sama bilateral, regional, dan multilateral di antara negara-negara anggota OKI.
Selain itu, papar dia, perlunya peran parlemen untuk terus mendorong upaya pengarusutamaan Islam yang "rahmatan lil ‘alamin", menjawab tantangan islamofobia melalui dialog konstruktif antarbangsa dan antarperadaban, serta komitmen yang sungguh-sungguh secara bersama-sama untuk mengatasi radikalisme, terorisme, dan tindak kekerasan.
Selain menyepakati Forum MPR Dunia, konferensi internasional menyepakati tujuh poin yang dituangkan dalam Deklarasi Bandung.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan naskah deklarasi dalam sesi penutupan, Rabu, turut didampingi para delegasi peserta konferensi dari 15 negara, termasuk Indonesia.
Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022