"Langkah presiden cepat dan konkret," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, langkah pemerintah lewat keputusan Presiden Jokowi sebagai bukti kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat dan sangat memperhatikan kebutuhan dasar rakyat.
Selain itu, dia minta semua lembaga terkait dengan aspek kesehatan segera bersinergi, baik Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan rumah sakit (RS) untuk mengimplementasikan kebijakan presiden tersebut.
"Kita apresiasi kerja cepat presiden," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak mengalami kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak.
Dalam rilis resmi Pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tercatat kasus gagal ginjal akut terjadi di tiga negara, yakni Indonesia, Gambia, dan Nigeria.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus gangguan ginjal akut pada anak tahun 2022 ini paling banyak terjadi di Indonesia dengan total 118 kematian. Jumlah itu melampaui kasus kematian di Gambia yang berjumlah 50 kematian dan Nigeria yang berjumlah 28 kematian.
Baca juga: Menkes minta BPOM tes kualitas produksi obat cegah gagal ginjal anak
Baca juga: Dokter: Gangguan ginjal akut berdampak jangka panjang di masa tua
Kondisi ini membuat Presiden Jokowi mengambil langkah cepat dalam penanganan, yakni membuat kebijakan untuk menggratiskan perawatan bagi para pasien gagal ginjal akut pada anak.
Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Kesehatan menyiapkan fasilitas kesehatan untuk kasus ini. Ia ingin Kemenkes menyediakan seluruh obat yang diperlukan.
"Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali," kata Jokowi dalam rapat di Istana Kepresidenan Bogor.
Presiden mengingatkan para anak buahnya bahwa kasus gagal ginjal akut bukan masalah biasa. Jokowi ingin para anak buahnya memprioritaskan keselamatan rakyat. Jokowi memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik semua obat-obatan pemicu gagal ginjal akut. Dia meminta BPOM membeberkan daftar obat berbahaya.
"Saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan dan diinformasikan secara luas mengenai nama produknya," kata dia.
Pemerintah menyatakan ada 245 kasus gagal ginjal akut dengan mayoritas pasien anak-anak. Pemerintah menyatakan penyakit ini berkaitan dengan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirop. BPOM akan menyeret dua produsen obat ke jalur pidana karena kasus ini.
Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022