"Gas bumi menjadi bahan bakar mesin pengeringan garam, kami menjadikannya sebagai market yang bagus. Maka, PGN dan Gagas sebagai Subholding Gas Group terus bersinergi melayani produsen garam lebih luas lagi, sehingga dapat meningkatkan volume distribusi gas bumi ke pelanggan lewat produk Gaslink di berbagai segmen," ujar Area Head Surabaya PT PGN Tbk Arif Nurachman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Gaslink merupakan produk gas bumi terkompresi (compresed natural gas/CNG), yang disalurkan menggunakan moda distribusi nonpipa.
PT Garam akan menggunakan Gaslink sebagai bahan bakar dalam pengeringan garam, sehingga produk yang dihasilkan lebih sempurna.
Dalam proses pengeringan tersebut, PT Garam membutuhkan bahan bakar gas sekitar 40.000 meter kubik per bulannya. Penyediaan Gaslink dipasok Gagas dari SPBG Ngagel, Surabaya, Jatim.
CNG Gaslink akan dikirimkan menggunakan truk gas transport module (GTM) dengan total kapasitas mencapai 1.000 meter kubik.
Arif menyatakan penyaluran Gaslink kepada PT Garam merupakan salah satu wujud sinergi antar-BUMN dan afiliasi dalam meningkatkan nilai lebih masing-masing perusahaan dan termasuk untuk kepentingan negara dan masyarakat.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah menjelaskan sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, pihaknya akan memaksimalkan perannya sebagai penyedia energi berbasis gas bumi beyond pipeline untuk sektor industri, komersial hingga transportasi dalam negeri melalui Gaslink dan Gasku.
"Gagas akan menyediakan energi khususnya bagi pelanggan yang belum terjangkau oleh infrastruktur gas pipa. Jika infrastruktur gas pipa sudah sampai di lokasi pelanggan, maka PGN dapat meneruskan penyaluran gas bumi menggunakan gas pipa sehingga pelanggan akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar lagi. Skema ini yang nantinya akan kami terapkan untuk PT Garam. Saat ini, PGN masih dalam tahap penyambungan infrastruktur pipa gas ke lokasi pelanggan di Manyar, Gresik," jelasnya.
Tercatat, total produksi garam oleh pabrik yang telah menggunakan Gaslink dapat mencapai 3-5 ton per hari. Selain PT Garam, saat ini Gagas juga memasok beberapa pelanggan di Jawa Timur yang juga memproduksi garam yang akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan total kapasitas garam mencapai 10 ton per hari.
Baca juga: Subholding Gas Pertamina terapkan ESG untuk bisnis berkelanjutan
Baca juga: Subholding Gas Pertamina- Pemkab Sleman teken kerja sama bangun jargas
Baca juga: Subholding Gas Pertamina bangun jargas 2.000 sambungan di Cirebon
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022