Namun demikian, pendapatan pabrikan mobil Amerika Serikat tersebut pada Q3 mencapai 39,4 miliar dolar AS atau naik 10 persen dibandingkan 35,7 miliar dolar AS pada Q3 2021.
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang disesuaikan adalah 1,8 miliar dolar AS pada Q3 atau naik dari kisaran 1,5 miliar hingga 1,7 miliar dolar AS, seperti disampaikan perusahaan itu bulan lalu. Namun, laba tersebut turun dari 3 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Ford memperkirakan angka EBIT yang disesuaikan untuk satu tahun penuhnya menjadi sekitar 11,5 miliar dolar AS atau naik sekitar 15 persen.
Arus kas operasional Q3 Ford tercatat 3,8 miliar dolar AS, sedangkan arus kas bebas (free cash flow) yang disesuaikan adalah 3,6 miliar dolar AS. Hal itu mencerminkan perolehan kas otomotif yang kuat.
Pabrikan mobil yang berbasis di Dearborn tersebut mengakhiri kuartal itu dengan kas dan likuiditas masing-masing sebesar 32 miliar dolar AS dan 49 miliar dolar AS.
Di Amerika Utara, Ford mencapai EBIT senilai 1,3 miliar dolar AS dan margin EBIT 5 persen, yang keduanya mencatat penurunan dibandingkan tahun lalu. Sementara di China, Ford membukukan kerugian pada Q3 yang disebabkan oleh investasi pada kendaraan listrik.
General Motors Co. (GM) merilis laporan keuangannya untuk Q3, Selasa (25/10), mengalahkan ekspektasi pasar. GM melaporkan perusahaannya menghasilkan laba bersih sebesar 3,3 miliar dolar AS pada Q3 atau naik dibandingkan 2,4 miliar dolar AS pada Q3 2021.
Pendapatan pabrikan mobil yang berbasis di Detroit itu mencapai 42 miliar dolar AS pada kuartal tersebut atau naik dibandingkan 27 miliar dolar AS yang dihasilkan pada periode yang sama tahun lalu.
Margin laba bersih GM untuk Q3 adalah 7,9 persen, laba sebelum pajak di GM Amerika Utara senilai 3,9 miliar dolar AS, dan laba sebelum pajak GM Internasional mencapai 334 juta dolar AS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022