• Beranda
  • Berita
  • Rupiah ditutup menguat, dipicu spekulasi kenaikan bunga Fed melambat

Rupiah ditutup menguat, dipicu spekulasi kenaikan bunga Fed melambat

28 Oktober 2022 16:39 WIB
Rupiah ditutup menguat, dipicu spekulasi kenaikan bunga Fed melambat
Ilustrasi - Uang pecahan seratus ribu rupiah di atas uang dolar AS, Cash Center Bank Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/aa.

Spekulasi The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat, dipicu spekulasi perlambatan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve ( Fed).

Rupiah ditutup menguat 13 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp15.554 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.567 per dolar AS.

"Spekulasi The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Ariston menyampaikan tingkat imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun kini sudah kembali turun ke bawah 4 persen.

"Hal ini menunjukkan sentimen pasar soal spekulasi tersebut di atas," ujar Ariston.

Data ekonomi yang melemah sempat memperkuat pandangan bahwa The Fed akan memperlambat laju siklus kenaikan suku bunganya.

Pedagang dan ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) keempat kalinya berturut-turut pada pekan depan, tetapi ada spekulasi yang berkembang bahwa bank sentral akan memperlambat kenaikan suku bunga menjadi 50 bps pada Desember.

Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat tipis, ditopang data positif PDB Amerika

Pandangan bahwa The Fed dapat mulai berubah arah pada Desember diperkuat oleh data pada Selasa (25/10) yang menunjukkan harga rumah AS merosot pada Agustus karena lonjakan suku bunga KPR melemahkan permintaan.

Sementara itu,data terbaru yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) AS mencapai 2,6 persen (yoy) pada kuartal ketiga, mengakhiri dua penurunan kuartalan berturut-turut yang telah meningkatkan kekhawatiran ekonomi berada dalam resesi.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan pertumbuhan PDB akan rebound pada level 2,4 persen (yoy)

Meski menimbulkan optimisme keberhasilan AS telah lepas dari resesi, rilis data PDB tersebut juga berpeluang mendorong The Fed untuk lanjut menaikkan suku bunga sehingga pelaku pasar masih akan menunggu bagaimana rilis data terbaru ini mempengaruhi kebijakan bank sentral.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp15.565 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.517 per dolar AS hingga Rp15.566 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.542 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.573 per dolar AS.

Baca juga: IHSG akhir pekan diproyeksikan datar, fokus pasar tertuju pada PDB AS


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022