Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara ikut menyelidiki penyebab gagal ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di Jakarta Utara, dengan menurunkan personel bidang kedokteran dan kesehatan (biddokkes).ikut memeriksa apa penyebab-penyebabnya
"Dari kedokteran kami, ada di Biddokkes ini, juga ikut memeriksa apa penyebab-penyebabnya sehingga anak tersebut sampai terkena gagal ginjal akut," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Erlin Tang Jaya di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Jumat.
Erlin mengatakan personel Polres Metro Jakarta Utara tersebut akan mendata kasus diduga gagal ginjal akut progresif atipikal di setiap wilayah.
Menurut Erlin, sudah empat anak suspek penyakit misterius tersebut di Jakarta Utara.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta catat 135 anak terkena gagal ginjal akut misterius
Diperkirakan, empat anak itu berada di rentang usia 1-8 tahun, tiga berjenis laki-laki dan satu perempuan dan berada di wilayah Cilincing dan Tanjung Priok.
"Kami masih mendata semua warga Jakarta Utara ini yang anaknya terkena gagal ginjal akut. Memang kalau tidak salah ada kurang lebih sekitar empat, di wilayah Jakarta Utara ini yang terkena gagal ginjal akut," kata Erlin.
Namun gagal ginjal pada kasus suspek di wilayah Jakarta Utara itu masih terus diselidiki penyebabnya.
Erlin belum menyebut kesimpulan yang dapat diambil dari penyelidikan yang dilakukan tersebut, namun sekarang sebagian besar obat sirop parasetamol sudah ditarik dari pasaran.
Baca juga: Pemkot Jakbar tingkatkan edukasi warga terkait gangguan ginjal akut
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 135 anak terkena gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal (AKI) selama periode Januari-Oktober 2022.
Widyastuti mengungkapkan dari total 135 kasus balita gagal ginjal akut misterius, sebanyak 63 balita meninggal dunia, 46 balita sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022