Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (28/10/2022), menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,37 persen atau 26,02 poin menjadi menetap di 7.047,67 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 0,25 persen atau 17,62 poin menjadi 7.073,69 poin pada Kamis (27/10/2022), setelah menguat 0,61 persen atau 42,59 poin menjadi 7.056,07 poin pada Rabu (26/10/2022), dan turun tipis 0,01 persen atau 0,51 poin menjadi 7.013,48 poin pada Selasa (25/10/2022).
Saham Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan induk perbankan dan asuransi Inggris NatWest Group PLC yang terpuruk 9,20 persen, serta perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC anjlok 5,05 persen.
Sementara itu, saham GSK PLC, sebelumnya GlaxoSmithKline PLC, sebuah perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris, terangkat 2,13 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham grup perusahaan bahan bangunan terdiversifikasi internasional yang berkantor pusat di Dublin, Irlandia CRH PLC meningkat 2,08 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC menguat 1,74 persen.
Baca juga: Saham Inggris jatuh, pembatasan COVID-19 China pukul ekuitas komoditas
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 terkerek 0,25 persen
Baca juga: Saham Inggris naik, investor andalkan laba perusahaan yang optimis
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022