• Beranda
  • Berita
  • Rute "IFG Labuan Bajo Marathon" 2022 dinilai menantang

Rute "IFG Labuan Bajo Marathon" 2022 dinilai menantang

29 Oktober 2022 11:25 WIB
Rute "IFG Labuan Bajo Marathon" 2022 dinilai menantang
Pelari senior Nusa Tenggara Timur Valerius Luan (kiri) menjadi juara kedua kategori 10K Master Pria IFG Labuan Bajo Marathon di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (29/10/2022). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
Pelari senior dari Nusa Tenggara Timur (NTT) Valerius Luan (58) yang menjadi juara kedua kategori 10K Master Pria IFG Labuan Bajo Marathon 2022 menyebut kejuaraan yang diikuti memiliki rute atau lintasan yang menantang.

"Event ini bagus untuk kami berkompetisi yang mana selama ini nyaris tidak ada di NTT. Lintasannya sangat menantang, tapi bagus," kata Valerius Luan setelah menyelesaikan lari 10K di Labuan Bajo, Sabtu.

Menurutnya, lintasan lari 10K sangat menantang karena adanya tanjakan pada beberapa lintasan akhir lomba. Namun jalur lintasan sangat bagus dan steril sehingga para pelari bisa mengikuti perlombaan dengan nyaman.

"Karena lintasannya menantang, jadi kalau tidak kuat, tidak siap, tidak berlatih dengan baik, pasti akan kesulitan," kata Valerius menambahkan.

Baca juga: Menparekraf apresiasi penyelenggaraan IFG Labuan Bajo Marathon

Secara khusus dia memberikan apresiasi pelaksanaan IFG Labuan Bajo Marathon 2022 yang diselenggarakan oleh Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG).

Kehadiran perlombaan ini, lanjut dia, bagus untuk anak NTT dan para atlet, termasuk masyarakat yang hobi berolahraga lari. Dengan adanya kegiatan ini, potensi anak-anak di NTT perlu semakin digali sehingga muncul bibit unggul pelari.

"Dengan event seperti ini akan muncul (anak) dari yang masih sekolah, latihan-latihan di kampung, akhirnya keluar dan potensinya terlihat," sambung pria yang telah mengikuti perlombaan lari sejak 2011 ini.

Pada kesempatan itu Valerius berharap kejuaraan lari berikutnya memiliki pembagian kategori yang lebih spesifik, seperti kategori usia. Dia menilai kategori itu penting karena usia juga menentukan hasil akhir dari perlombaan itu.

"Kayak saya 58 tahun bersaing dengan 45 tahun, saya agak ngos-ngosan juga," katanya menegaskan.

Pria yang sudah 40-an kali mengikuti lomba lari maraton nasional ini berharap semakin banyak anak muda tertarik berolahraga. Dia menilai banyak beberapa pilihan pekerjaan yang dimulai dari latihan fisik.

Baca juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022 tawarkan rute menantang
Baca juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022 tingkatkan kunjungan wisatawan

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022