Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan banyak negara mengajukan pertemuan bilateral dengan Indonesia di Forum KTT G20 bulan November 2022 mendatang.Banyak banget, tapi kan kalau pertemuan bilateral ini semua masih bergerak terus.
"Banyak banget, tapi kan kalau pertemuan bilateral ini semua masih bergerak terus," ujar Menlu, usai melaporkan persiapan penyelenggaraan KTT G20 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menlu mengatakan pihaknya tengah mencoba memasukkan jadwal pertemuan bilateral dari negara-negara yang mengajukan, di sela-sela pertemuan KTT G20.
"Karena Bapak Presiden kan harus memimpin (KTT G20), sehingga kesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral juga hanya bisa dilakukan di in between (di antara) pertemuan itu," ujar Menlu Retno.
Retno menekankan Pemerintah Indonesia akan berusaha mengakomodasi semaksimal mungkin, agar seluruh pengajuan pertemuan bilateral dapat terlaksana.
"Kami akan berusaha mengakomodir semaksimal yang dapat kami lakukan, tetapi kalau masih ada yang belum mendapatkan kami akan coba mengakali, misalnya kalau mereka hadir di (KTT) ASEAN beberapa, oke kita bilateralnya mungkin di ASEAN. Demikian juga kalau (hadir) di (KTT) APEC, bertemunya di APEC. Tapi prinsipnya Presiden sangat menghargai dan ingin sekali melakukan pertemuan sesuai dengan permintaan para leaders negara lain," ujarnya pula.
Menurut Menlu sudah ada sekitar 18-20 negara yang mengajukan pertemuan bilateral dengan Indonesia di KTT G20, termasuk Amerika Serikat yang sudah terjadwal.
Baca juga: Polri: Kesiapan pengamanan KTT G20 capai 75 persen
Baca juga: Menteri PUPR: Semua persiapan untuk dukung KTT G20 telah selesai
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022