• Beranda
  • Berita
  • EU desak Rusia batalkan penangguhan kesepakatan Laut Hitam

EU desak Rusia batalkan penangguhan kesepakatan Laut Hitam

1 November 2022 19:10 WIB
EU desak Rusia batalkan penangguhan kesepakatan Laut Hitam
Arsip foto - Kapal bulk Arizona berbendera Liberia terlihat di pelabuhan Pivdennyi setelah memulai lagi ekspor gandum, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di dekat kota Yuzhne, Ukraina, Senin (8/8/2022). ANTARA FOTO/Press Service of the Ministry of the Ukrainian Sea Ports Authority/Handout via REUTERS/hp/cfo.

Tindakan sengaja Rusia, termasuk menghancurkan stok, mengganggu produksi, dan memberlakukan pembatasan kuota pada ekspor bahan makanan dan pupuknya sendiri telah memperburuk krisis ketahanan pangan global

Uni Eropa (EU) mengutuk keputusan Rusia yang menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam guna melanjutkan ekspor dari Ukraina.

"Keputusan Rusia yang tidak dapat dibenarkan untuk menangguhkan partisipasinya dalam inisiatif biji-bijian Laut Hitam PBB, menghalangi ekspor biji-bijian yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis pangan global," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri EU Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, Senin (31/10).

Borrell mengatakan perjanjian penting itu telah membuat perbedaan signifikan dengan membawa lebih dari 9 juta ton biji-bijian dan bahan pangan ke pasar global serta negara-negara yang membutuhkan.

"Tindakan sengaja Rusia, termasuk menghancurkan stok, mengganggu produksi, dan memberlakukan pembatasan kuota pada ekspor bahan makanan dan pupuknya sendiri telah memperburuk krisis ketahanan pangan global," kata Borrell.

Baca juga: Rusia: Cuma 3 persen ekspor pangan dari Ukraina diterima negara miskin

Menuding Rusia menggunakan pangan dan kelaparan sebagai senjata, Borrell mendesak Moskow untuk membatalkan keputusannya dan segera melanjutkan kembali perannya dalam kesepakatan Laut Hitam.

“Uni Eropa sangat mendukung seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perpanjangan inisiatif di luar periode saat ini yang berakhir pada November,” kata dia.

Pada Minggu (30/10), Turki, PBB, dan Ukraina menyetujui rencana pergerakan 16 kapal pengangkut gandum yang berada di perairan Turki.

Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang berbasis di Istanbul, yang mengawasi pengiriman berdasarkan kesepakatan itu, mengatakan tiga delegasi yang mewakili elemen maritim Rusia, Turki, dan Ukraina juga setuju untuk melakukan inspeksi terhadap 40 kapal keluar pada Senin.

JCC menambahkan bahwa pihak Rusia telah diberitahu tentang perkembangan tersebut.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan keputusannya untuk menarik diri dari kesepakatan untuk mengekspor gandum Ukraina setelah serangan terhadap armadanya di Laut Hitam.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kembalinya Rusia ke dalam kesepakatan ekspor biji-bijian dinanti
Baca juga: Usai batalkan perjanjian pangan, Rusia hujani Ukraina dengan rudal

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022