"PT Len Industri mendapatkan kontrak pertama untuk digunakan TNI sebanyak 6.000 unit yang diperuntukkan bagi TNI AD, AL, dan AU," kata Bobby dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Motor listrik militer buatan anak bangsa itu telah mendapatkan sertifikat produk e-Tactical Motor Bike dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan.
E-Tactical Motor Bike merupakan salah satu unit yang dipamerkan dalam pameran pertahanan internasional Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Tentunya ini menjadi kebanggaan karena diproduksi atau merupakan karya anak bangsa," tambah Bobby.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebutkan pemanfaatan 6.000 unit motor listrik tersebut untuk tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Penggunaan motor listrik militer buatan anak bangsa itu juga sebagai wujud komitmen Indonesia mendorong kemandirian sektor pertahanan dan keamanan.
Baca juga: PT CBP harap produk pertahanan dalam negeri harumkan nama Indonesia
Prabowo mengatakan Indonesia selalu terbuka dalam menjalin hubungan eksternal dengan semua negara, termasuk menjalankan diplomasi pertahanan dan meningkatkan kekuatan pertahanan dengan mengembangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan dalam negeri.
Selain itu, tambah Prabowo, misi pertahanan Indonesia kepada dunia ialah mendorong dan memajukan industri pertahanan yang mandiri serta pemenuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan.
"Pak Presiden (Joko Widodo) meminta supaya memacu industri dalam negeri. Hal ini sejalan dengan visi Bapak Presiden untuk membangun industri pertahanan yang mandiri," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, Indo Defence 2022 Expo & Forum merupakan pameran terbesar se-Asia Tenggara dan digelar di tiga lokasi secara bersamaan, yakni JIExpo Kemayoran, Pangkalan TNI AL Pondok Dayung, dan Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma.
Baca juga: PTDI-Airbus bekerja sama rawat helikopter dan pesawat militer
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022