Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di angka 5,81 persen secara year on year (yoy) pada triwulan III-2022, dengan range di kisaran 5,77 persen hingga 5,85 persen yoy.
Lebih lanjut, dalam kajian Economic Outlook 2023 berjudul "Rising Against the Odds" yang diterima di Jakarta, Kamis, LPEM UI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan berada di angka 5,35 persen yoy pada akhir tahun 2022.
"Perekonomian Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh di atas 5 persen yoy di sisa tahun 2022," kata Ekonom LPEM UI Teuku Riefky.
Adapun, proyeksi pertumbuhan ini didasarkan karena adanya permintaan domestik yang solid dan performa ekspor yang baik sepanjang triwulan III-2022, yang diproyeksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2022.
Baca juga: Kemenko Perekonomian: RI ditargetkan jadi negara maju pada 2043
Selain itu, juga adanya low-base effect dari triwulan-III 2021 yang mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terendah selama pandemi COVID- 19, dengan berada di angka 3,51 persen yoy.
Meskipun demikian, dalam kesempatan ini, Riefky mengingatkan masih adanya berbagai tantangan ekonomi bagi Indonesia di sisa akhir tahun 2022 ini.
Dia menjelaskan masih berlanjutnya pengetatan suku bunga moneter oleh berbagai bank sentral di dunia, akan memicu arus modal keluar secara masif dari negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga akan menyebabkan depresiasi berbagai mata uang, termasuk Rupiah.
"Berlanjutnya kenaikan suku bunga oleh The Fed secara signifikan telah menyebabkan modal keluar dari pasar negara berkembang” kata Riefky.
Ditambah, kenaikan harga komoditas di tingkat global dan kebijakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, depresiasi rupiah dapat mendorong laju inflasi ke titik tertinggi.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi akan melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III- 2022 pada 7 November 2022 nanti.
Baca juga: Menkeu: Ekonomi triwulan III akan tumbuh lebih tinggi dari 5,4 persen
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022