• Beranda
  • Berita
  • Legislator: Tidak adanya pertanggungjawaban Formula E jadi beban

Legislator: Tidak adanya pertanggungjawaban Formula E jadi beban

3 November 2022 14:50 WIB
Legislator: Tidak adanya pertanggungjawaban Formula E jadi beban
Pembalap beradu kecepatan pada balapan Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengungkapkan, tidak adanya pertanggungjawaban dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait penyelenggaraan balap Formula E menjadi beban bagi semua pihak.
 
"Ini sudah sekitar empat bulan berlalu acaranya, tapi jika ditanya pertanggungjawabannya, Jakpro selalu menghindar," kata Anggara dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dia mengingatkan bahwa ada uang APBD juga di sana dan proses hukum di KPK masih berjalan. "Saya pikir ini jadi beban buat kita semua karena transparansinya sangat minim," katanya.
 
Bahkan, Anggara mengatakan hingga saat ini revisi studi kelayakan pelaksanaan Formula E belum juga didapatkannya.
 
"Jangankan pertanggungjawaban pelaksanaan. Waktu itu ada revisi studi kelayakan saja kami minta berkali-kali sampai hari ini belum diberikan," katanya.

Baca juga: Formula E di Jakarta dapat pujian FIA

Padahal dokumen studi kelayakan itu untuk referensi sebelum pelaksanaan. "Mau sampai kapan ditutupi seperti ini?, " katanya.
 
Mengingat dengan sudah terlalu lamanya PT Jakpro tertutup tentang hasil pelaksanaan kegiatan balap mobil listrik tersebut, dia mendesak BUMD milik DKI Jakarta itu untuk menjelaskan pertanggungjawawaban kegiatan Formula E.
 
"Saya harap Jakpro menjawab kepada Badan Anggaran atau DPRD, bagaimana pertanggungjawaban pelaksanaan Formula E. Untung atau rugi, dijawab saja," katanya.
 
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan klaim keuntungan yang diraih dari penyelenggaraan balap Formula E. Padahal pihaknya belum mendapatkan laporan keuangan pergelaran yang dilaksanakan Juni lalu tersebut.
 
"Apakah Formula E ini untung atau tidak? Tolong dijawab," kata Prasetyo dalam rekaman suara rapat pembahasan rancangan KUA-PPAS APBD 2023 pada Rabu (3/11) malam.

Baca juga: Jakpro sebut Jakarta tetap menjadi tuan rumah Formula E hingga 2024
 
Prasetyo mengaku tahu betul seluk-beluk hingga prospek keuntungan yang bisa diperoleh melalui penyelenggaraan suatu kegiatan balapan internasional.

Dia mendesak Jakpro untuk membeberkan audit laporan keuangan Formula E sebagai bukti klaim mereka soal keuntungan dan bentuk pertanggungjawaban terhadap ajang balap mobil listrik itu.
 
Direktur Utama PT JakPro Widi Amanasto mengatakan, laporan keuangan gelaran Formula E tersebut sedang diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Untuk laporan saat ini sedang dilakukan audit BPK," kata Widi.
 
Widi menyebutkan, audit Formula E masih dalam proses dan ditargetkan selesai pada November ini.
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022