• Beranda
  • Berita
  • Kemenag: Waktu tunggu keberangkatan haji di Jateng capai 31 tahun

Kemenag: Waktu tunggu keberangkatan haji di Jateng capai 31 tahun

3 November 2022 16:49 WIB
Kemenag: Waktu tunggu keberangkatan haji di Jateng capai 31 tahun
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad. ANTARA/ I.C.Senjaya.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menyebutkan waktu tunggu keberangkatan ibadah haji di provinsi ini mencapai 31 tahun

"Masih ada sekitar 900 ribu orang yang mengantre," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad di Semarang, Kamis.

Sementara jika menggunakan skema pemberangkatan tahun ini yang hanya 48 persen dari kuota normal, kata dia, maka masa tunggunya mencapai 50 tahun.

Baca juga: Lokasi di pantura, Jateng butuhkan penambahan asrama haji

Pada tahun ini, lanjut dia, jumlah jamaah haji yang diberangkatkan dari Asrama Haji Donohudan mencapai 15.480 orang.

Ia menyebut haji yang diberangkatkan tersebut belum 100 persen sesuai kuota yang seharusnya akibat kebijakan pembatasan selama pandemi COVID-19.

"Sebelum COVID pada 2019 lalu yang diberangkatkan dari Jawa Tengah ini bisa sampai 33 ribu orang," katanya.

Ia berharap kuota haji bisa kembali dibuka normal, bahkan bisa dimungkinkan bertambah jika Pemerintah Arab Saudi menambah kuota hajinya.

Baca juga: Asrama Transit Haji Semarang diharapkan bisa jadi embarkasi haji

Ia menambahkan, jika berbasis embarkasi haji, maka pemberangkatan haji bisa dimungkinkan dilakukan melalui Asrama Transit Haji Semarang, selain melalui Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Sementara anggota Komisi VIII DPR Abdul Wachid kuota haji yang diperoleh Indonesia selama ini sekitar 220 ribu per tahun.

Menurut dia, jika kuota haji tersebut ditambah oleh Pemerintah Arab Saudi, maka hal tersebut disambut dengan menyiapkan berbagai prasarana pendukungnya.

Baca juga: Masa tunggu ibadah haji mengikuti kuota tahun berjalan

"Kalau kuotanya ditambah dua kali lipat, maka asrama haji dan bandara Solo tidak akan mumpuni," katanya.

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022