PT Pertamina Power Indonesia melakukan brand transformation dengan mengubah nama menjadi Pertamina New & Renewable Energy atau disingkat Pertamina NRE, yang disertai dengan perubahan logo perusahaan.Energy transition is a long journey, tapi kita harus bisa melaksanakannya dengan mindset yang baru, harus memiliki cara-cara yang baru karena dalam pengembangan energi baru dan terbarukan ini tantangannya sangat besar
Transformasi ini merupakan upaya untuk repositioning dari yang awalnya hanya bergerak di bisnis pembangkitan listrik menjadi perusahaan yang fokus di pengembangan energi bersih serta dekarbonisasi.
“Energy transition is a long journey, tapi kita harus bisa melaksanakannya dengan mindset yang baru, harus memiliki cara-cara yang baru karena dalam pengembangan energi baru dan terbarukan ini tantangannya sangat besar,” jelas Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE pada acara peluncuran Pertamina NRE di Jakarta, Kamis.
Dannif mengatakan bahwa brand transformation ini menegaskan peran strategis Pertamina NRE dalam mengurangi jejak karbon yang dihasilkan Pertamina melalui pengembangan bisnis ramah lingkungan (green businesses). Dengan perubahan ini Pertamina NRE siap untuk melakukan terobosan-terobosan positif demi mempercepat transisi energi.
Pertamina NRE adalah subholding Pertamina yang menjadi ujung tombak untuk membangun bisnis masa depan Pertamina, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mencapai target net zero emission tahun 2060 melalui tiga pilar strategisnya, yaitu solusi rendah karbon, pengembangan energi baru dan terbarukan, dan pengembangan bisnis energi masa depan.
Saat ini Pertamina NRE mengelola pembangkit listrik energi baru dan terbarukan dengan total kapasitas hingga September 2022 mencapai sekitar 1,6 GW yang terdiri dari geothermal, surya, dan biogas. Pertamina NRE juga tengah mengembangkan nature-based solutions, bisnis karbon, hidrogen, serta berpartisipasi dalam ekosistem kendaraan listrik melalui Indonesia Battery Corporation (IBC).
Pertamina NRE secara aktif berkolaborasi dengan mitra strategis dalam berbagai inisiatif. Beberapa kerja sama tersebut secara resmi ditandatangani dalam rangkaian acara presidensi G20 di Nusa Dua, Bali, antara lain head of agreement perdagangan karbon dengan Pertamina Hulu Energi dan Kilang Pertamina Internasional; kerja sama studi untuk pengembangan hidrogen bersama IGNIS, Sembcorp, TEPCO, dan Krakatau Steel; serta kerja sama penyediaan biometan dengan PTPN III dan Pertagas Niaga.
Komitmen kuat untuk mengimplementasikan aspek environment, social, and governance (ESG) terintegrasi dalam pengelolaan bisnis Pertamina NRE dalam rangka membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah tidak saja bagi perusahaan tapi juga bagi para pemangku kepentingan, katanya.
Baca juga: Pertamina NRE akan pasok listrik tenaga gas 570 megawatt ke GRR Tuban
Baca juga: Gandeng Belanda, Pertamina NRE kembangkan manufaktur fotovoltaik
Baca juga: Pertamina NRE rumuskan strategi untuk jadi pemain utama energi hijau
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022