Dinkes: tren kasus DBD di Mataram turun

4 November 2022 16:20 WIB
Dinkes: tren kasus DBD di Mataram turun
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. ANTARA/Nirkomala/am.

gerakan satu rumah satu jumantik tetap harus disiagakan

Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, tren kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) dalam sepekan ini mengalami penurunan dengan hanya ditemukan tiga kasus dalam seminggu.

"Laporan dari 11 puskesmas pada Sabtu (29/10), ditemukan hanya tiga kasus DBD. Untuk minggu ini laporan kita terima besok siang (Sabtu/11)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Jumat.

Biasanya, lanjut Usman, temuan kasus DBD yang dilaporkan setiap minggu oleh 11 Puskesmas bisa mencapai hingga 10 kasus. Tapi pekan lalu sudah mulai turun, dan harapannya pekan ini juga terjadi penurunan.

Menurutnya, penurunan temuan kasus DBD di Kota Mataram salah satunya dipicu karena faktor kebersihan lingkungan.

Baca juga: Dinkes Mataram catat kasus DBD capai 385
Baca juga: Dinkes Mataram lakukan "fogging" di tenda evakuasi nelayan


Pasalnya, saat ini masyarakat sudah mulai sadar dengan kebersihan lingkungan dan tidak membiarkan adanya genangan-genangan air pada wadah tertentu yang bisa menimbulkan jentik nyamuk.

"Secara umum, kondisi kebersihan di Kota Mataram sekarang juga sudah mulai meningkat. Selama kita bisa menjaga kebersihan, Insya Allah bisa terhindar dari DBD, kudis, dan penyakit-penyakit lainnya," katanya.

Kendati demikian, dia tetap mengimbau agar masyarakat harus terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), plus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik) tetap harus disiagakan, di setiap rumah," katanya.

​​​​​​Selain itu, Dinkes juga telah membagikan bubuk abate kepada masyarakat secara gratis melalui kader kesehatan. Bubuk abate yang dimasukkan ke penampungan air atau genangan air bisa mencegah munculnya jentik nyamuk.

"Untuk kegiatan pengasapan atau fogging tetap kita lakukan, tapi difokuskan pada kelurahan yang warganya positif terjangkit DBD," ujarnya.

Baca juga: Empat warga NTB meninggal akibat DBD

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022