"Kegiatan ini penting mendorong percepatan kemajuan pelaku UMKM di Provinsi Bali untuk tetap semangat, tangguh dan mandiri serta berkelanjutan untuk membangkitkan roda perekonomian," kata Wagub Bali dalam Pembukaan BJCW III di Kabupaten Badung, Jumat.
Agenda BJCW III yang bertajuk Sinergi Bangkit Bersama UMKM Bali Go Digital dan Go Global itu diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali dari 4-6 November 2022 di Discovery Shopping Mall-Kuta, Kabupaten Badung.
"Pengalaman telah membuktikan, Bali yang selama ini selalu mengandalkan sektor pariwisata, namun sangat rentan dari berbagai hal yang menyebabkan terjadinya guncangan terhadap sektor pariwisata, terlebih dalam pandemi COVID-19," ujar Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: Jokowi temui UMKM Bali yang ekspornya menembus tujuh negara
Dari berbagai pengalaman tersebut, lanjut dia, UMKM merupakan satu sektor kekuatan ekonomi yang sangat tangguh dibandingkan dengan sektor lainnya, tatkala sektor pariwisata mengalami penurunan. UMKM tetap bergeliat dan eksis.
"Keberhasilan Indonesia dalam pemulihan ekonomi nasional tidak terlepas dari peran penting pelaku UMKM. Tercatat 99 persen lebih pelaku usaha adalah UMKM dengan kontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen," ucap Cok Ace.
Namun demikian UMKM masih diberlakukan sebagai ekonomi subsistem, 99,6 persen pelaku usahanya adalah usaha mikro.
Menurut Cok Ace, pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri, sehingga perlu adanya kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk ikut berperan dalam menumbuhkan dan memberdayakan UMKM Bali.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan ajang BJCW merupakan upaya untuk mendorong UMKM agar terus berjalan dan semakin menggeliat.
Menurut dia, berkaca dari pandemi COVID-19, sektor yang tetap bisa bertahan di tengah anjloknya sektor pariwisata adalah sektor UMKM. Oleh karena itu, BI mendukung pemerintah daerah agar semakin menggeliatkan UMKM yang ada di Bali.
"Tantangan UMKM saat ini adalah dalam akses pemasaran yang lebih luas," ujarnya dalam acara yang juga diisi sambutan secara virtual oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo RM Manuhutu.
Pihaknya berharap dengan adanya ajang BJCW, UMKM dapat terus menggeliat dan transaksi pasar juga semakin ke arah yang positif. Selain itu mendorong perluasan akses pembiayaan bagi UMKM melalui bussines matching pembiayaan bekerja sama dengan perbankan untuk UMKM yang hadir.
Ajang BJCW III ini menghadirkan 35 UMKM, selain dari Provinsi Bali, juga dari Provinsi NTB dan NTT. Selain itu akan dimeriahkan dengan fashion show yang merupakan kolaborasi antara UMKM dengan Indonesian Fashion Chamber.
Baca juga: UMKM di Bali sediakan 200 perhiasan dan aksesoris untuk suvenir G20
Untuk lebih memeriahkan dan menarik simpati publik, juga akan dihadirkan penyanyi Ibu Kota dan penyanti asal Bali Leeyong Sinatra dan Jun Bintang, serta pada puncak acara (6 November) itu hadir Indra Lesmana feat Andien.
Adapula lomba mewarnai untuk anak TK sampai tingkat SD lomba menyanyi untuk SD, lomba desain digital terkait tema G20, lomba mural dengan tema UMKM Go Global dan Go Digital dan Lomba Merangkai Bunga.
Putu Fitri Ertaningsih, peserta pameran dalam BJCW III yang juga owner Cap Bali mengatakan dalam ajang tersebut dia menampilkan koleksi fashion berbahan tenun endek.
"Berbeda dengan tenun endek pada umumnya, produk kami lebih banyak yang berwarna pastel dan motifnya kami desain khusus agar kesannya lebih casual. Selain juga dikombinasikan dengan berbagai kain lainnya agar lebih nyaman digunakan," ujarnya.
Cap Bali telah menjadi UMKM binaan KPwBI Provinsi Bali sejak 2013 dan terus berinovasi dalam menghasilkan produk agar busana berbahan endek juga diminati wisatawan mancanegara dan dapat dikenakan dalam berbagai agenda acara.
Produk-produk Cap Bali dapat dijumpai di sejumlah mal besar di Provinsi Bali hingga di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga: Warung kelontong di Bali yang didigitalisasi raih omzet Rp2 juta sehari
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022