"Hari ini kami kementerian menyampaikan terima kasih bupati membantu fasilitasi bertemu pendiri, pengasuh 112 ponpes di Ponorogo untuk bersama-sama mendeklarasikan komitmen mewujudkan pesantren ramah anak," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat menghadiri deklarasi Pesantren Ramah Anak di Ponorogo, Jumat.
Menurutnya, penyelenggaraan ponpes ramah anak menjadi salah satu aksi nyata dalam upaya menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren.
Ia berharap semangat dalam deklarasi itu bisa memperkuat komitmen para pemangku kepentingan di pondok pesantren dalam memberikan layanan terbaik guna memenuhi hak dan memberikan perlindungan terhadap anak.
Bintang mengungkapkan, aksi tersebut merupakan perwujudan salah satu poin dari lima arahan prioritas Presiden Jokowi kepada Kemen-PPPA.
Apalagi dari hasil survei 2021, lanjut dia, ditemukan fakta bahwa empat dari 10 anak perempuan dan tiga dari 10 anak laki-laki mengalami kekerasan.
"Kami dapat lima arahan prioritas dari presiden, salah satunya menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.
Bintang menambahkan, ponpes ramah anak merupakan panduan yang diterbitkan Kemen-PPPA.
Program ini bertujuan untuk menciptakan pesantren menyenangkan bagi pertumbuhan anak melewati masa remaja, sekaligus mempersiapkan anak memasuki usia dewasa.
"Pondok pesantren juga berperan aktif sebagai model pendidikan yang mengupayakan pencegahan tindakan kekerasan pada anak di lingkungan pendidikan," tandasnya.
Senada, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan deklarasi pesantren ramah anak oleh ratusan pengasuh dan pendiri pondok pesantren se-Kabupaten Ponorogo itu merupakan kesepakatan bersama sebagai solusi menangkal, mencegah, serta antisipasi terhadap segala bentuk kekerasan terhadap anak.
Saat ini jumlah santri di Ponorogo ini tercatat mencapai lebih dari 40 ribuan santri. Dari jumlah total itu, 90 persen di antaranya merupakan anak.
"Komitmen bersama ini menandakan bahwa lingkungan pesantren berperan penting menciptakan suasana teduh bagi anak, mengembangkan prestasinya, dan mencetak generasi penerus bangsa," katanya. (*)
Baca juga: Surabaya berupaya menjadi kota layak anak dunia
Baca juga: Menteri PPPA dorong Desa Ramah Perempuan bentuk Forum Genre
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022