Tiga ketum parpol KIB itu adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono.
"Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan tidak perlu terburu-buru (menentukan capres), tidak perlu sembrono, tapi jangan kelamaan," papar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri pertemuan konsolidasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di hotel Dalton Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Baca juga: Waketum PAN: KIB saat ini fokus tingkatkan kinerja Jokowi
Airlangga mengatakan, saat ini bukan bulannya menentukan siapa kandidat yang diusung, sebab menurut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyebutkan bulan November ini adalah Rabiul Akhir, dan perlu dipertimbangkan.
"Bulannya Rabiul Akhir harus berhati-hati. Maka kita mesti cari bulan yang betul-betul alam semestanya mendukung kita. Di situlah kita akan luncurkan siapa capres dan cawapres dari koalisi KIB," tutur Menko Perekonomian ini menekankan.
Selain itu, KIB merupakan koalisi partai paling siap dan memiliki syarat mengusung Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024 nanti. Bahkan banyak kader yang berpengalaman serta memiliki jam terbang yang baik selama bergelut di organisasi Partai Politik.
"Perkara capres dan cawapres saya garis bawahi. Di sini banyak kader yang sudah berpengalaman, jam terbangnya tinggi. Paling penting punya NIK, punya KTA. Karena KIB adalah koalisi yang anggotanya parpol, jadi kalau punya NIK, KTA ini menjadi kunci, karena ini bukan koalisi individual. Oleh karena itu, masalah waktu ini kita lihat kapannya," ujar dia.
Airlangga juga menyampaikan program yang didorong KIB ada tiga yang penting. "Pertama, manusia harus sehat, kedua, ekonomi harus sehat, ketiga, bumi kita harus sehat. Ini menunjukkan komitmen koalisi KIB untuk pembangunan berkelanjutan," katanya.
"Program yang didukung KIB akselerasi dan transformasi ekonomi nasional ini yang menjadi pertaruhan kita. Sampai hari ini belum ada parpol di luar KIB menawarkan program ke depan, tidak ada. Bahkan ada yang sudah melakukan pengumuman tapi belum menyampaikan apa (program). Kita tidak ingin beli kucing dalam karung," katanya lagi.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada kesempatan itu menyampaikan, KIB saat ini masih satu-satunya koalisi parpol yang sudah memenuhi syarat untuk mencalonkan presiden dan punya tiket lebih dari cukup untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden.
"Kita tidak tergesa-gesa kata pak Airlangga tadi, tidak terburu-buru. Kita ingin menang, kemudian menjalankan program kita, kemudian sukses 10 tahun mendatang. Tentu masih panjang perjuangan kita di KIB," paparnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono meminta komitmen seluruh kader tidak merubah prinsip politik bersama KIB, walaupun ada perubahan kepemimpinan di PPP. Karena sejauh ini tidak ada campur tangan lain dan intervensi-intervensi, sebab perubahan itu adalah natural semata-mata untuk kebutuhan organisasi di tubuh PPP.
"Jadi sekarang sudah semakin matang, kita berjuang bersama di PPP itulah kematangan PPP. Saya memang detail dengan semua teman-teman, kita jangan nakal, kita jadi anak kecil yang manis supaya disayang orang," ucapnya.
"Jadi, ini hati-hati. Kalau Golkar sama PAN itu jalan sendiri targetnya sudah cukup (mengusung). Jadi, saya ini sangat hati-hati. Mudah-mudahan ketika menjadi anak yang manis, kemudian disayang Pak Airlangga dan Pak Zulkifli Hasan," papar dia menekankan.
Baca juga: Airlangga sebut Presiden Jokowi sudah tahu kandidat capres dari KIB
Baca juga: Airlangga sebut KIB punya tiket premium pencalonan capres dan cawapres
Baca juga: Airlangga tunjuk Makassar pelaksana pertemuan lanjutan KIB
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022