• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes gandeng WhatsApp perluas layanan kesehatan pada masyarakat

Kemenkes gandeng WhatsApp perluas layanan kesehatan pada masyarakat

7 November 2022 15:38 WIB
Kemenkes gandeng WhatsApp perluas layanan kesehatan pada masyarakat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) saat bertemu dengan perwakilan dari WhatsApp di gedung Kementerian Kesehatan Jakarta pada Jumat (4/11/2022). ANTARA/HO-Kemenkes/am.

Mengubah kebiasaan orang berperilaku hidup bersih sehat

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menggandeng pihak WhatsApp (WA) untuk memperluas layanan kesehatan pada masyarakat Indonesia sebagai bentuk upaya mewujudkan transformasi kesehatan melalui bidang digital.
 

"Perhatian kami adalah memastikan preventif dan mengubah kebiasaan orang menjadi berperilaku hidup bersih dan sehat," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
 

Dalam pertemuannya dengan perwakilan WhatsApp di gedung Kemenkes, Jakarta pada Jumat (4/11), Menteri Budi menyatakan hasil dari kerja sama yang dibangun berupa pengembangan berbagai fitur produk untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat, sehingga rasa kepedulian terhadap suatu penyakit lebih terbangun.
 

Beberapa fitur yang dikembangkan yakni pendataan anak-anak untuk mencegah stunting melalui posyandu, notifikasi pengingat imunisasi anak untuk keluarga dan tenaga kesehatan, notifikasi pengingat jadwal bertemu dokter, kampanye kesehatan publik, serta sebagai pusat dukungan informasi bagi tenaga kesehatan.

Baca juga: Aplikasi kesehatan terintegrasi diluncurkan pada November

Baca juga: Kemenkes luncurkan SatuSehat untuk platform tunggal aplikasi kesehatan

 

Budi menyatakan berbagai pengembangan akan memprioritaskan privasi dari seluruh pengguna Aplikasi WhatsApp. Dengan demikian, data pribadi akan terjamin terlindungi dan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan publik di saat yang sama dengan mudah.
 

Menkes menyatakan rasa optimistisnya bahwa kualitas kesehatan masyarakat dapat menjadi lebih baik, dengan strategi yang tepat dilakukan sembari menyebarluaskan sosialisasi dan edukasi terkait suatu penyakit atau hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan.
 

"Kita bisa coba buat grup WA masyarakat untuk memudahkan edukasi. Bisa dimulai dengan grup kanker payudara atau pita pink. Ini akan menyelamatkan masyarakat Indonesia dan menjadi tribute bagi WhatsApp," ujarnya.
 

VP for Global Affairs WhatsApp Victoria Grand dan Direktur Kebijakan Publik Global WhatsApp Jonathan Lee menyatakan pihaknya akan berkomitmen untuk berkontribusi terhadap transformasi digital Indonesia.
 

Pihaknya ingin membuka akses pelayanan ke seluruh masyarakat luas serta mendukung bisnis lokal berkembang bersama ekonomi digital Indonesia serta tumbuh dan berkembang bersama komunitas lokal.
 

Dengan potensi transformasi digital Indonesia yang sangat baik, ia merasa kontribusi yang diberikan dapat sesuai kapasitasnya yakni melalui pemberdayaan dan kerja sama dengan pemerintah, komunitas dan usaha-usaha lokal.
 

Victoria berharap dengan adanya perluasan kerja sama itu, baik WhatsApp ataupun Kemenkes dapat memberikan manfaat yang lebih banyak pada Indonesia. Keduanya memiliki keinginan kuat untuk mengupayakan kemudahan teknologi dapat dekat dan mendukung kesehatan masyarakat.
 

“Kami sangat termotivasi dengan pencapaian kerja sama Kemenkes RI dan WhatsApp selama ini yang telah membantu berbagai upaya penanganan COVID-19 dari pemerintah, mulai dari program vaksin nasional hingga telemedisin isolasi mandiri," ucap Victoria.

Baca juga: Ngobrol lewat pesan instan bagus untuk kesehatan mental, kata studi 

Baca juga: APKESMI: Banyaknya aplikasi digital jadi tantangan puskesmas Indonesia

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022