"Kuota penyandang disabilitas tunggal di Lampung yang menerima bantuan permakanan sebanyak 2.947 orang dari 98.934 orang secara nasional," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bantuan permakanan tersebut, diberikan dengan besaran Rp21.000 per hari bagi penerima manfaat. "Ini tidak hanya diberikan kepada penyandang disabilitas, program ini juga menyasar lansia tunggal di Lampung," katanya.
Baca juga: Limbah kelapa "disulap" menjadi peci unik disabilitas Lampung Selatan
Dia menjelaskan bantuan permakanan tersebut diberikan setiap hari, berupa makanan siap konsumsi sebanyak dua kali pengiriman selama 31 hari.
"Nanti menu makanannya akan berbeda-beda dalam jangka waktu 10 hari dan unsur dari makanan itu sudah diatur, yakni ada nasi, sayur, lauk bisa hewani atau nabati, buah dan mineral. Semua sesuai dengan rekomendasi dari ahli gizi atau tenaga kesehatan," ucapnya.
Menurut dia, nantinya penyediaan dan distribusi makanan dilakukan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) berdasarkan surat keputusan camat.
"Nanti kemasan makanan tidak akan menggunakan styrofoam, dan kriteria penerima adalah tergolong dalam kelompok masyarakat kurang mampu, terdaftar dalam DTKS," katanya.
Selanjutnya, tinggal di rumah sendirian tanpa anggota keluarga atau kartu keluarga tunggal. Untuk penerima lansia berusia di atas 80 tahun.
"Selain itu, juga bukan penerima pensiunan, dan memiliki NIK atau nomor kartu keluarga yang sudah dipadu padankan dengan data Dukcapil," ucap dia.
Baca juga: UMKM Batik Lampung berdayakan kaum disabilitas
Baca juga: Penyandang disabilitas berkompetisi di FLS2N Lampung
Kementerian Sosial mengalokasikan dana sebesar Rp55 miliar untuk bantuan sosial (bansos) penyandang disabilitas berupa permakanan dengan target sebanyak 84.434 keluarga penerima manfaat (KPM).
Sedangkan tercatat secara nasional jumlah lansia berusia lebih dari 80 tahun calon penerima bansos sebanyak 334.023 orang. Kemudian, ada 946.863 anak yatim piatu dan 98.934 orang penyandang disabilitas.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022