"Hari ini, kami memperluas akses menonton Shorts ke platform kami yang paling cepat berkembang yakni TV," kata Chief Product Officer YouTube Neal Mohan dikutip dari unggahan blog resmi YouTube, Selasa.
UX Directors YouTube Brynn Evans serta Melanie Fitzgerald dalam blog yang sama mengungkapkan cukup panjang perjalanan YouTube untuk menghadirkan Shorts ke TV.
Salah satu penyebabnya karena tampilan Shorts yang vertikal rasanya nampak tidak pas dengan tampilan TV yang horizontal.
Meminta pendapat penonton dan kreator Shorts juga memainkan peranan yang penting untuk menghadirkan konten video pendek itu di layar TV.
Menariknya ternyata banyak dari pengguna fitur Shorts yang menantikan kehadiran Shorts di TV.
"Ada keuntungan yang menarik dari menonton Shorts di layar yang horizontal. Mereka lebih mudah ditonton bersama dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman," ungkap kedua UX Directors itu.
Alasan YouTube menghadirkan Shorts di TV pun semakin kuat ketika ternyata Shorts dinilai pengguna bisa memberikan pengalaman menyenangkan untuk mengatur tontonan menggunakan remot.
Dibandingkan mengandalkan fitur "Autoplay", dalam survei itu banyak pengguna yang menantikan pengalaman memutar Shorts secara manual menggunakan remot TV sehingga membuat layanannya terasa lebih interaktif.
Setelah berhasil menemukan formula desain tampilan yang tepat, akhirnya YouTube memutuskan untuk menghadirkan Shorts di TV.
Layanan ini akan dirilis secara bertahap dalam beberapa pekan ke depan di model-model TV pintar (Smart TV) yang mulai dirilis 2019 hingga keluaran terbaru.
Baca juga: YouTube rilis fitur Super Chat dan Super Stickers di Indonesia
Baca juga: Fitur baru YouTube bantu masyarakat raih informasi kesehatan kredibel
Baca juga: YouTube uji coba fitur "Pinch to Zoom" untuk pengguna premium
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022