• Beranda
  • Berita
  • Saham Asia dibuka naik, ikuti penguatan Wall Street

Saham Asia dibuka naik, ikuti penguatan Wall Street

8 November 2022 10:36 WIB
Saham Asia dibuka naik, ikuti penguatan Wall Street
Ilustrasi: Seorang pria berdiri di jembatan penyeberangan dengan papan elektronik yang menunjukkan indeks saham Shanghai dan Shenzhen, di distrik keuangan Lujiazui di Shanghai, China. (ANTARA/REUTERS/Aly Song/am)

Hal yang harus diperhatikan ... adalah pemilu paruh waktu AS hari ini dan data IHK besok

Saham-saham Asia naik pada awal perdagangan Selasa, mengikuti penguatan Wall Street semalam jelang pemilihan paruh waktu dan investor berpegang teguh pada harapan bahwa China pada akhirnya akan melonggarkan pembatasan pandemi yang ketat, bahkan setelah pemerintah menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan nol-COVID.

Wall Street berakhir naik tajam pada Senin (7/11/2022) karena investor fokus pada pemilihan paruh waktu Selasa yang akan menentukan kendali Kongres, sementara saham Meta Platform melonjak karena laporan pemutusan hubungan kerja di induk perusahaan Facebook itu.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 0,39 persen pada pukul 01.34GMT. Indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks acuan saham unggulan CSI300 China masing-masing menguat 0,3 persen dan 0,14 persen.

"Hal yang harus diperhatikan ... adalah pemilu paruh waktu AS hari ini dan data IHK besok," kata Redmond Wong, Ahli Strategi Pasar Saxo Markets untuk China, dalam sebuah catatan pada Selasa.

"Pasar memperkirakan situasi kemacetan di Kongres yang terbelah dan moderasi dalam IHK AS. Keduanya membantu sentimen risk-on (pengambilan risiko)."

Investor berharap China akan secara bertahap melonggarkan kebijakan nol-COVID dan membuka kembali ke dunia, bahkan setelah pejabat kesehatan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kebijakan tersebut pada Sabtu (5/11/2022) pada konferensi pers.

Baca juga: Saham Asia melonjak, ditopang harapan pembukaan kembali China

Kebijakan tersebut telah membebani aktivitas ekonomi China, dengan data perdagangan yang suram pada Senin (7/11/2022) memberikan tanda terbaru bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu sedang melambat.

"Investor memperhatikan (fakta) bahwa pejabat kesehatan menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak boleh menggandakan implementasi secara tidak masuk akal dan harus memastikan mata pencaharian dan kegiatan ekonomi masyarakat tetap normal," tambah Wong.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,22 persen, terangkat oleh perusahaan keuangan. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,33 persen di awal perdagangan, mencapai level tertinggi 8 minggu.

Semalam, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,31 persen, S&P 500 naik 0,96 persen dan Komposit Nasdaq menguat 0,85 persen.

Analis mengatakan pemilihan paruh waktu AS pada Selasa dapat berdampak pada pasar.

Kontrol DPR AS dipertaruhkan di paruh waktu, dengan Partai Republik diunggulkan oleh peramal nonpartisan untuk memenangkan kendali.

"Pemerintah yang terpecah di Washington seolah-olah bullish untuk ekuitas," kata Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management dalam sebuah catatan.

"Pemeriksaan silang kemacetan 'impuls terburuk' masing-masing partai, dan kurangnya aktivitas kebijakan fiskal kondusif untuk menurunkan volatilitas pasar. Itu bisa sangat membantu pada 2022 dan 2023 sejauh itu menenangkan volatilitas suku bunga, sponsor utama malaise lintas aset bersejarah tahun ini,” katanya.

Harga minyak rebound setelah kerugian pada Senin (7/11/2022) dengan minyak mentah AS dan Brent masing-masing naik 0,06 persen dan 0,16 persen.

Emas spot tetap datar di 1.673,9 dolar AS per ounce karena investor tetap menunggu menjelang angka inflasi utama AS pada Rabu (10/11/2022).

Baca juga: Harga emas melonjak 45,70 dolar, tertekan kemerosotan dolar AS
Baca juga: Harga minyak jatuh di tengah sinyal kebijakan COVID China yang beragam


Di pasar mata uang, dolar tertahan oleh penguatan yuan China dan mata uang lainnya yang sensitif terhadap pertumbuhan China.

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022