"Saya meminta TNI, BSSN, BIN, dan Kepolisian memperkuat pengamanan siber G20 serta mengklasifikasikan modus dan pola serangan siber yang berpotensi muncul, sehingga seluruh aparat dapat lebih siap menangani serangan serupa saat KTT G20 berlangsung," kata Bambang Soestyo di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI: Generasi muda harus berperan atasi perubahan iklim
Dia meminta TNI, BSSN, BIN, dan Kepolisian meminimalisir celah masuknya serangan siber dengan memberdayakan kemampuan teknologi informatika yang mumpuni.
Langkah itu menurut dia, untuk menangkal serangan siber, sehingga KTT G20 dapat berlangsung secara lancar dan aman.
Bamsoet meminta TNI, BSSN, BIN, dan Kepolisian mempersiapkan berbagai skenario, mulai dari preventif untuk mencegah masuknya serangan siber hingga skenario penanganan apabila serangan siber terjadi.
"Langkah itu agar pemangku kepentingan terkait dapat bergerak cepat apabila terjadi serangan siber dan masyarakat ataupun peserta KTT G20 tidak perlu khawatir," ujarnya.
Dia menilai seluruh pemangku kepentingan harus berkomitmen memperkuat sistem keamanan siber Indonesia khususnya dalam menjaga data pribadi dan data rahasia negara terutama ketika penyelenggaraan KTT G20 sebagai acara internasional.
Karena itu Bamsoet meminta pemerintah melakukan pemantauan dan simulasi pertahanan siber secara intens sebelum penyelenggaraan KTT G20.
Baca juga: Ketua MPR ajak elemen bangsa wujudkan Pemilu 2024 damai
Baca juga: MPR: Perlu aturan setingkat UU untuk lindungi pekerja rumah tangga
Baca juga: Ketua MPR bahas Utusan Golongan bersama Forum Aspirasi Konstitusi
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022