"Sebagai market leader dalam industri manufaktur alat kesehatan lokal, perseroan berkomitmen untuk senantiasa membangun ketahanan kesehatan bangsa, sebagai salah satu misi perseroan," kata Komisaris Utama OneMed Jemmy Hartanto dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
OneMed, didirikan pada 2000 lalu dan merupakan perusahaan yang bergerak di industri healthcare, khususnya bidang usaha manufaktur alat kesehatan, alat kesehatan elektromedik, alat diagnostik, antiseptik dan disinfektan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga lainnya. OneMed telah menjadi produsen utama produk alat kesehatan di Indonesia dan memiliki jaringan distribusi dan jangkauan terluas di Indonesia.
Salah satu keunggulan OneMed adalah keberagaman produk yang ditawarkan perseroan, di mana hingga saat ini portofolio produk perseroan terdiri dari sekitar 3.200 Stock Keeping Unit (SKU) aktif, dan telah mampu memenuhi berbagai kebutuhan perawatan kesehatan kepada fasilitas kesehatan baik rumah sakit, klinik, dan faskes lainnya.
Dalam penawaran umum perdana saham atau IPO, OneMed menawarkan lebih dari 4 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran Rp204 per saham dan berhasil meraih dana sebesar Rp828 miliar.
Penawaran umum perdana saham OneMed mendapat respon yang sangat positif dari berbagai investor baik investor institusi domestik, investor institusi asing, dan investor ritel. Berbagai investor ternama dari investor global, sovereign wealth fund, hingga investor domestik cukup meminati saham OneMed sehingga mengalami 11 kali kelebihan permintaan atau oversubscribed.
Valuasi saham OneMed dinilai cukup atraktif dibandingkan dengan emiten alat kesehatan sejenis di bursa sehingga menarik minat investor, bahkan Asian Development Bank (ADB) ikut menjadi investor
Kepala Unit Investasi Kesehatan & Pendidikan, Operasi Sektor Swasta Asian Development Bank Aniruddha Patil mengatakan, pengembangan produksi lokal untuk peralatan dan perbekalan kesehatan merupakan langkah penting menuju swasembada.
"Mendukung kehadiran OneMed di Indonesia dapat membantu memperkuat pertahanan kesehatan di Indonesia," ujar Andiruddha.
Jemmy pun mengapresiasi dukungan dari ADB dan perseroan juga tidak sabar untuk bekerja sama lebih erat lagi dengan ADB sebagai salah satu investor OneMed.
Adapun dana hasil IPO, akan digunakan emiten berkode saham OMED itu dan perusahaan anaknya untuk belanja modal dan modal kerja.
Direktur OneMed Leonard Hariadi Hartanto menambahkan, IPO adalah salah satu bagian dalam perjalanan dan rencana bisnis jangka panjang OneMed.
"Setelah mampu menyelenggarakan IPO ini dan menjadi public company, kami berharap OneMed mampu menjadi perusahaan yang akuntabel, transparan, dan bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingannya serta mampu meningkatkan nilai perusahaan dengan tetap menjaga keseimbangan bisnis atau sustainability perusahaan baik dalam jangka pendek dalam jangka panjang," ujar Leonard.
Baca juga: Enam perusahaan catatkan saham perdana bareng di BEI
Baca juga: Usai IPO, Menthobi Karyatama siap percepat pengembangan bisnis
Baca juga: Kembali cetak ARA, BSBK optimistis prospek saham tetap positif
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022