Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (9/11/2022), berbalik melemah dari keuntungan selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,16 persen atau 22,43 poin menjadi menetap di 13.666,32 poin.
Indeks DAX 40 terkerek 1,15 persen atau 155,23 poin menjadi 13.688,75 poin pada Selasa (8/11/2022), setelah bertambah 0,55 persen atau 73,67 poin menjadi 13.533,52 poin pada Senin (7/11/2022), dan terangkat 2,51 persen atau 329,66 poin menjadi 13.459,85 poin pada Jumat (4/11/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks DAX 40, sebanyak 17 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 23 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen Indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi Indeks DAX 40.
Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, indeks DAX 40 terkerek 1,15 persen
Covestro AG, sebuah perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 3,73 persen.
Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi dan kimia multinasional Jerman yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian Bayer AG tergelincir 2,79 persen, serta perusahaan penyedia penjualan daring aksesoris fesyen untuk pria dan wanita Zalando SE kehilangan 2,52 persen.
Di sisi lain, Siemens Healthineers AG, sebuah perusahaan industri produk perangkat medis multinasional Jerman melonjak 3,92 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga, peralatan dan perlengkapan olahraga multinasional Jerman Adidas AG meningkat 3,70 persen, serta perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Jerman Vonovia SE menguat 2,28 persen.
Baca juga: Saham Prancis setop kenaikan beruntun, Indeks CAC 40 jatuh 0,17 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022