Mereka akan bertanding mewakili Indonesia melawan pemenang-pemenang nasional yang berasal dari 50 negara di seluruh dunia yang akan berlangsung pada 11-16 Desember 2022.
Kapten tim Batagor Oliver "budimeisteR" Budi mengaku tidak ada persiapan berarti untuk bertanding di turnamen yang memperebutkan total prizepool 20.000 Euro atau sekitar Rp314 juta itu.
"Kita berlima sudah punya chemistry yang cukup bagus dan sudah lama main bareng," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Indonesia akan menjadi salah satu tiga negara yang berangkat ke final dunia, bersama Thailand dan Filipina.
Baca juga: Creativo gandeng Intel gelar Valorant Paradise Cup Season 2
Terkait kompetitor terkuat, Budi melihat tim dari Mesir menjadi rival terberatnya. Terlebih, tim Mesir menjadi juara bertahan dari turnamen tersebut. Meski begitu, Budi optimistis dapat membawa pulang hasil terbaik untuk Indonesia.
"Target sudah pasti juara satu yang pasti kita percaya diri, kalau enggak percaya diri ya enggak usah berangkat," ujar Budi.
Tim Batagor, yang terdiri dari Oliver Budi Wangge dan Radya Ramadhanta Prakoso asal Universitas Tarumanegara, Riky Efrizal asal Untirta, Rey Sebastian Pardede asal Universitas Gunadarma, dan Hanif Mubarah Gumilar asal Universitas Komputer Indonesia, sejatinya merupakan mantan pro-player.
Mereka adalah mantan pemain Bigetron Esports atau biasa disingkat BTR. Sehingga skema turnamen esport sudah tidak asing bagi mereka.
"Dari awal gue sama beberapa player di tim Batagor sudah ikut turnamen kampus, cuman skalanya kampus doang. Ini pertama kali terbang ke Brazil," kata Budi.
Kepala Bidang Pelatih dan Wasit Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) Christian Suryadi mengatakan mengapresiasi turnamen Red Bull Campus Cluth, yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia tahun ini, sebagai wadah esport bagi para mahasiswa.
Baca juga: PB ESI dukung pengembang gim esport lokal memasuki era perdagangan 4.0
"Kami mengapresiasi bahwa Red Bull Campus Cluth telah mendaftarkan ke PB ESI meskipun masih dalam tingkat amatir. Pentingnya turnamen amatir adalah regenerasi. Dari kampus-kampus ini bisa menjadi ajang pertama para profesional tim, bakat-bakat baru untuk kontrak sebagai atlet profesional," kata Christian.
Christian mengatakan PB ESI siap untuk melakukan asistensi dalam hal pelatih mental jika memang dibutuhkan oleh tim Batagor untuk menghadapi turnamen tingkat dunia tersebut.
Hal senada disampaikan UniPin, sebagai pendukungan dalam penyelenggaraan Red Bull Campus Cluth di Indonesia.
"Menurut saya dalam sebuah pertandingan mental menjadi yang terpenting. Jika dibutuhkan kami akan bantu. Dari UniPin Comunity tagline kami emporwering generasi muda karena di sebuah industri yang paling penting adalah regenerasi," ujar SVP UniPin Community Debora Imanuella.
Baca juga: PB ESI paparkan potensi besar esport dalam KTT Esport Dunia 2022
Baca juga: KSP gandeng berbagai pihak tingkatkan prestasi esport
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022