Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 merupakan waktu yang tepat untuk mensosialisasikan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan prevalensi stunting pada masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi suatu momentum terutama bagi BKKBN, dalam memperkenalkan G20 kepada masyarakat sekaligus mempromosikan program bangga kencana dalam percepatan penurunan stunting sebagai langkah untuk melayani masyarakat,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Gebyar Bangga G20 di Jakarta, Jumat.
Hasto menuturkan dengan menjadi tuan rumah G20 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali, Indonesia dapat mengajak setiap negara-negara yang hadir untuk meningkatkan kualitas keluarga, utamanya dalam aspek kesehatan dan kemandirian melalui penerapan nilai luhur gotong royong yang kuat.
Salah satunya adalah melalui program Bangga Kencana dan pengentasan stunting. BKKBN sendiri dalam memberikan dukungannya terhadap kesuksesan G20, telah menggelar acara Gebyar Bangga G20 di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur untuk memperkenalkan G20 dan dua program pemerintah tersebut kepada masyarakat luas.
Baca juga: BKKBN dukung G20 lewat Gerakan Keluarga Indonesia Bangga
Baca juga: BKKBN: Perilaku pengasuhan 1.000 HPK belum sesuai harapan
“Kita lakukan ini sebagai bentuk dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama keluarga berencana, serta pendampingan kepada keluarga berisiko stunting sesuai amanat Bapak Presiden dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021,” ujar Hasto.
Dalam acara tersebut, BKKBN mengajak masyarakat untuk aktif menjadi produktif dengan mengikuti salah satu kegiatan yakni senam bersama yang diikuti oleh seluruh perwakilan BKKBN, Forum Generasi Berencana (GenRe) hingga kampung KB di kabupaten/kota. Acara dilakukan secara hybrid agar semua pihak dapat berpartisipasi dalam satu waktu yang sama.
Selain itu, BKKBN turut mengundang UMKM lokal dan pedagang sekitar untuk hadir mengikuti Gebyar Bangga G20, dengan tujuan meningkatkan penghasilan serta pendapatan keluarga guna mewujudkan keluarga tangguh dan mandiri.
Di sisi lain, BKKBN telah menggerakkan lini lapangan yang terdiri dari 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan 1,2 juta tim penyuluh stunting yang terjun langsung mendampingi keluarga sampai ke tingkat desa untuk meningkatkan kualitas anak bangsa yang terbebas dari stunting.
Hasto melanjutkan bahwa G20 yang bertemakan “Recover Together, Recover Stronger” itu, telah mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan dengan mengusung lima pilar KTT G20 Indonesia.
Kelima pilar itu adalah memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, serta kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.
Dengan demikian, Hasto berharap tiap isu yang dibicarakan dalam G20 bersama negara-negara lainnya, utamanya di bidang kesehatan dapat menemukan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan tiap keluarga.
“Dari pilar-pilar inilah yang kemudian direpresentasikan ke dalam enam agenda prioritas G20. Saya juga ingin menyampaikan, nantinya sedikit apapun anggaran yang dimiliki oleh pemerintah, itu harus menetes sampai ke rakyat yang paling bawah,” katanya.
Baca juga: BKKBN sosialisasi Program Bangga Kencana tekan angka stunting
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022