• Beranda
  • Berita
  • BRIN minta anak muda tidak termakan iklan produk kosmetik

BRIN minta anak muda tidak termakan iklan produk kosmetik

11 November 2022 18:31 WIB
BRIN minta anak muda tidak termakan iklan produk kosmetik
Temu wicara BRIN Science Show di anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022). (ANTARA/Asep Firmansyah)

Jangan-jangan itu bukan putih yang permanen, putihnya karena titanium dioksida atau zat-zat kimia

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meminta anak muda agar tidak termakan iklan produk kosmetik yang menawarkan perawatan kulit secara instan, karena bisa saja justru membahayakan tubuh.

"Jadi jangan termakan iklan, semuanya harus berdasarkan riset. Jadi percaya enggak ada putih instan? Jangan-jangan itu bukan putih yang permanen, putihnya karena titanium dioksida atau zat-zat kimia," ujar peneliti dari Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis BRIN Reza Yuridian Purwoko dalam bincang BRIN Science Show di Sarinah Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan penggunaan kosmetik telah menjadi gaya hidup di masyarakat perkotaan, terutama bagi generasi muda atau profesional muda.

Tren terkait produk, gaya dan unsur perawatan kecantikan lainnya selalu menarik minat masyarakat baik melalui informasi langsung maupun melalui kanal digital.

Melihat tren tersebut, kata dia, BRIN telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk melakukan riset dan produk kecantikan yang aman, yang bersumber dari bahan-bahan alami.

Baca juga: BRIN ajak generasi muda berkolaborasi dalam riset

Baca juga: BRIN dukung pengembangan UMKM melalui skema FUMI


Senada dengan Reza, peneliti dari Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN Widya Fatriasari menyebutkan penampilan yang menarik dan cantik merupakan kebutuhan. Produk kosmetik skincare mendominasi pasar kosmetik hingga mencapai 40 persen.

Maka dari itu, kata dia, dibutuhkan kolaborasi antara periset kosmetik alam untuk menciptakan keluaran (output) dan hasil (outcome) mulai dari publikasi ilmiah, paten kerja sama nasional dan internasional, kontrak bisnis sampai produk.

"Kolaborasi ini dibutuhkan sebagai upaya memasyarakatkan riset dan sains agar mudah terakses oleh publik khususnya generasi milenial," ujarnya.

Sementara itu, peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Wahyu Pudji Nugrahaeni mengatakan generasi muda cenderung memerhatikan gaya hidup namun kerap abai terhadap kesehatan, baik kesehatan personal maupun lingkungan.

Untuk itu, BRIN mengajak generasi muda untuk lebih peduli dengan kesehatan dengan menunjukkan bahwa layanan kesehatan, terutama kesehatan masyarakat, penting untuk dipahami sejak dini karena menjadi pondasi ketahanan dan ketangguhan di masa mendatang.

"Pemahaman layanan kesehatan tersebut sangat penting. Di samping itu, masyarakat juga harus paham jenis-jenis layanan kesehatan pada JKN dan BPJS, serta ragam pemanfaatannya untuk masyarakat," kata dia.

Baca juga: BRIN: Periset ciptakan kebaruan dan inovasi maknai Hari Pahlawan

Baca juga: Empat ilmuwan berdedikasi terima Anugerah Habibie Prize 2022

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022