Unggahan pada 9 November itu menunjukkan seorang anak tampak diselamatkan warga dengan ember.
Sementara, sekelompok warga lain berupaya menyelamatkan korban yang terlihat terseret arus banjir.
Hingga Jumat (11/11) malam, unggahan itu telah dilihat lebih dari 900 kali, disukai lebih dari 50 kali, dan mendapatkan komentar serta diunggah ulang hingga 40 kali.
Berikut narasi yang disematkan pada unggahan Twitter itu:
"Warga Jateng sedang berjuang keluar dari musibah dan bencana, sementara gubernurnya si Genjer Pornowo sibuk blusukan cari dukungan suara.."
Benarkah terdapat bencana banjir yang menimpa warga Jawa Tengah sebagaimana tampak pada unggahan video di Twitter itu?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran terkait unggahan video di Twitter itu, peristiwa banjir yang hampir menenggelamkan warga itu terjadi di Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dan bukan di Jawa Tengah.
Video yang muncul sebagai unggahan di Twitter itu juga merupakan video yang berasal dari platform TikTok dengan tanda air logo TikTok.
Penelusuran di platform TikTok menghasilkan temuan unggahan video dengan keterangan "banjir papakelan". Papakelan merupakan kelurahan yang berlokasi di Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Banjir di kelurahan Papakelan itu terjadi pada 5 November 2022.
Video serupa yang menampilkan bencana dan peristiwa banjir di Papakelan itu juga dilaporkan Liputan 6 SCTV sebagaimana terlihat pada unggahan mereka di YouTube.
Dengan demikian, unggahan yang mengklaim bencana banjir terjadi di Jawa Tengah, apalagi saat Gubernur Ganjar Pranowo blusukan merupakan kabar bohong atau hoaks.
Klaim: Warga Jateng terkena musibah saat gubernurnya blusukan
Rating: Hoaks/Salah
Cek fakta: Hoaks! Destinasi baru, stadion di atas danau di Jateng
Cek fakta: Hoaks! AA Gym komentari Anies soal banjir
Cek fakta: Hoaks! Banjir darah di Pekalongan
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022