Para pejabat setempat mengatakan pada Minggu bahwa sebagian besar rumah-rumah di Kherson, kota di Ukraina selatan, masih belum mendapat aliran listrik dan air.
Gubernur Kherson Yaroslav Yanushevych, mengatakan pihak berwenang telah memutuskan untuk tetap memberlakukan pembatasan jam malam dari pukul 17.00 hingga 08.00 waktu setempat demi keamanan.
Di bawah aturan tersebut, orang-orang dilarang keluar ataupun memasuki kota itu.
"Musuh menanam ranjau di semua objek-objek infrastruktur utama," kata Yanushevych kepada TV Ukraina.
"Kami berusaha memulihkan dalam beberapa hari dan (kemudian) membuka kota," ujarnya.
Yanushevych menambahkan bahwa ia berharap operator-operator telepon selular akan segera memulihkan layanan.
Pasukan Ukraina tiba di pusat Kota Kherson pada Jumat (18/11) setelah pasukan Rusia meninggalkan ibu kota wilayah itu, yang didudukinya sejak Moskow mulai melakukan invasi ke Ukraina pada Februari.
Kepala jawatan kereta api Ukraina mengatakan kereta ke Kherson diperkirakan akan kembali beroperasi pekan ini.
Namun, seorang pejabat daerah mengatakan bahwa sementara pembersihan ranjau sedang dilakukan dan otoritas berupaya memulihkan layanan utama, kondisi kemanusiaan di kota tersebut "masih sangat sulit".
"Sebagian besar rumah-rumah tidak ada listrik, air dan mereka mengalami masalah dengan pasokan gas," kata Yuriy Sobolevskyy, wakil kepala dewan regional Kherson, kepada TV Ukraina.
Sebelumnya melalui video pada Sabtu (12/11), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan"sebelum meninggalkan Kherson, pihak yang menduduki telah merusak semua infrastruktur utama: komunikasi, air, pemanas, dan listrik".
Sumber: Reuters
Baca juga: Ukraina rebut kembali Kherson setelah pasukan Rusia mundur
Baca juga: Pasukan Rusia mundur dari Kherson, tapi disambut curiga Ukraina
Baca juga: Pasukan Rusia kalah di Kherson, warga sipil Ukraina diminta mengungsi
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022