"Ini kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Meta dan WIR Group untuk membangun Metaverse Corner. Jadi itu partisipasi kami di G20," ujar Direktur Kebijakan Publik Meta untuk Asia Tenggara Rahimah Abdulrahim, di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Minggu (13/11).
Rahimah mengatakan Metaverse Corner hadir sebagai wujud dukungan terhadap transformasi digital di Indonesia. Di Metaverse Corner, kata dia, pengunjung bisa melihat dan merasakan langsung pengalaman berinteraksi di ruang metaverse.
Ada sejumlah interaksi yang bisa dilakukan. Di antaranya belajar sejarah Candi Borobudur, mengenakan pakaian adat tradisional, memainkan alat musik tradisional, hingga menjajal virtual make up dan memadupadankan busana.
Semua interaksi tersebut dilakukan di ruang metaverse dengan memanfaatkan teknologi hologram menggunakan efek Augmented Reality (AR).
"Ini bisa menggunakan handphone, bisa pakai QR code untuk pindai angklung, bisa memperkenalkan Candi Borobudur dengan AR filter semua bisa menjelajahi, mempelajari bagaimana Candi Borobudur itu, bagaimana main angklung, pakai baju adat tradisional untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang sangat kaya dan itu bisa di metaverse," kata Rahimah.
Director International Business & Goverment Relations WIR Group Yasha Chatab mengatakan kehadiran Metaverse Corner merupakan sarana edukasi untuk menuju dunia metaverse di masa depan.
"Ini adalah pencapaian bersama antara regulator dan industri," kata dia.
Metaverse Corner merupakan salah satu area yang ditampilkan dalam gelaran Digital Transformation Expo. Digital Transformation Expo sendiri merupakan side event pada penyelenggaraan KTT G20 Bali.
Baca juga: Meta Platforms akan PHK banyak karyawan
Baca juga: Indodax harap berkembangnya ekosistem NFT dorong ekonomi digital
Baca juga: Reels Instagram dan Facebook diperkaya fitur baru
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022