• Beranda
  • Berita
  • Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif

Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif

15 November 2022 18:58 WIB
Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pandangannya pada pembukaan KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym./pri.

IMF menyebut Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

Sejak tahun 2010, Business 20 (B20) telah menjadi forum resmi bagi komunitas bisnis untuk berdialog dengan pemerintah negara G20.

Tahun ini di bawah presidensi Indonesia, B20 berupaya memajukan pertumbuhan yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif untuk memulihkan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani memaparkan bahwa sejak pertemuan awal pada Januari 2022, forum tersebut telah mengadakan lebih dari 350 pertemuan utama dan 130 acara sampingan untuk mengumpulkan masukan dari lebih dari 1.200 pelaku bisnis di seluruh negara G20.

Bersama-sama, B20 telah menghasilkan komunike dengan 25 rekomendasi kebijakan dan 68 aksi kebijakan.

Shinta menyebut rekomendasi tersebut adalah warisan atau legacy untuk mendukung kebangkitan ekonomi global dari pandemi.

Sebagai presiden, Indonesia menetapkan tiga terobosan utama dalam rekomendasi kebijakannya kepada G20 yaitu inovasi, inklusifitas, dan kerja sama.

Inovasi berfokus pada upaya untuk membuka kunci pertumbuhan ekonomi pascakrisis, termasuk di antaranya membuka peluang digital di seluruh perekonomian, memperluas kerja sama untuk merespons kejahatan dunia maya, dan meningkatkan dana untuk infrastruktur hijau melalui mekanisme pembiayaan inovatif yang mempercepat transisi energi.

Dalam mewujudkan inklusivitas, Indonesia mendorong percepatan transformasi digital untuk pemberdayaan UMKM dan kelompok rentan dengan fokus pada kapabilitas, kewirausahaan, dan penciptaan lapangan kerja.

Sementara semangat kolaborasi antara negara maju dan negara berkembang perlu dimajukan terutama untuk membantu mengatasi krisis global di masa depan dengan membuat pedoman tentang kesiapsiagaan darurat kesehatan.

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya ketika membuka KTT G20 di Bali pada Selasa, menyampaikan harapan, agar G20 dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi inklusif di tengah kerumitan situasi global.

Di tengah pandemi yang belum sepenuhnya usai dan krisis pangan serta energi, Jokowi memaparkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola dan menumbuhkan ekonominya.

Ekonomi Indonesia tumbuh 5,54 persen pada kuartal II tahun 2022 dan meningkat 5,72 persen pada kuartal III tahun yang sama.

Selain itu, Indonesia juga disebutnya bisa mengelola inflasi yang sempat naik 5,9 persen pada September lalu karena dipicu kenaikan harga BBM, kemudian turun menjadi 5,7 persen pada Oktober 2022.

Atas berbagai capaian tersebut, Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyebut Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid berharap program-program konkret yang diusulkan B20 melalui komunike dan rekomendasi kebijakan, akan berdampak panjang atau berkelanjutan untuk terus diwariskan kepada presiden G20 selanjutnya.

B20 Indonesia melahirkan legacy program, salah satunya B20 Wiki untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan digitalisasi bagi UMKM serta legacy One Global Women Empowerment yang memfasilitasi inklusi dan pemberdayaan perempuan dalam sektor usaha dan bisnis.

Dalam forum B20, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti mengapresiasi Program Kartu Prakerja yang mampu mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

Ratu Maxima menyatakan saat ini 76 persen orang dewasa dunia sudah tersentuh inklusi keuangan. Penggunaan pembayaran digital menjadi krusial dalam memberikan bantuan sosial selama pandemi COVID-19.

Program Kartu Prakerja mengedepankan kemitraan dengan lembaga pelatihan, e-marketplace, portal kerja, dan teknologi finansial untuk melayani jutaan warga.

Per November 2022, Kartu Prakerja telah memberi manfaat bagi 16,4 juta warga di 514 kabupaten/kota seluruh Tanah Air dengan peningkatan skill, kewirausahaan, sekaligus pemberian bantuan sosial langsung melalui ponsel pintar.

Maxima juga mengapresiasi negara-negara lain yang terus melaksanakan kebijakan untuk mendorong terjadinya inklusi keuangan dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19 melalui platform digital, dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Langkah itu disebutnya membuat masyarakat rentan memiliki akses ke layanan keuangan sehingga mendorong inklusi finansial untuk seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengangkat peran penting Kartu Prakerja sebagai program dengan pendekatan inklusif yang bertujuan untuk reskill, upskill, dan meningkatkan literasi digital, serta di saat bersamaan mampu meningkatkan inklusi keuangan.

 

Jembatani negara maju-berkembang

Sebagai satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota tetap G20, Indonesia dianggap mampu menjadi penyambung suara ekonomi negara maju dan berkembang di kancah global.

Dalam situasi itu, presidensi B20 dan G20 Indonesia memiliki peran vital untuk menjadi penengah sekaligus memberikan terobosan untuk pemulihan ekonomi dan meredam panasnya suhu politik dunia.

Indonesia juga bisa meminimalisasi kesenjangan antara negara maju dan berkembang, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan global yang inklusif.

Untuk itu, Indonesia perlu mengedepankan agenda-agenda yang berhubungan dengan kepentingan negara berkembang, yang sebelumnya luput dari perhatian negara maju.

Sebagai presiden B20 tahun ini, Indonesia hadir untuk mencari solusi melalui setiap rekomendasi kebijakan yang dihasilkan, yang diharapkan bisa ditindaklanjuti ke dalam aksi konkret.

B20 menyeru negara anggota G20 untuk bergerak menuju pertumbuhan yang inklusif, melalui komunike yang telah diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Selanjutnya, komunike tersebut akan diteruskan ke India sebagai presiden G20 tahun 2023.

Mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia memajukan tiga isu prioritas yaitu transformasi digital, arsitektur kesehatan global, dan transisi energi.




Editor: Achmad Zaenal M

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022