• Beranda
  • Berita
  • BKKBN ajak dunia bahas program KB dalam ICFP 2022 Thailand

BKKBN ajak dunia bahas program KB dalam ICFP 2022 Thailand

16 November 2022 11:20 WIB
BKKBN ajak dunia bahas program KB dalam ICFP 2022 Thailand
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat menghadiri The International Conference on Family Planning (ICFP) 2022 di Pattaya, Thailand. ANTARA/HO-BKKBN/am.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak perwakilan dari negara delegasi dunia membahas terkait pentingnya penerapan program Keluarga Berencana (KB) dalam The International Conference on Family Planning (ICFP) 2022 di Pattaya, Thailand.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen kuat untuk menciptakan keluarga Indonesia dan berkualitas melalui KB.

Sayangnya, dalam Konferensi Internasional tentang Keluarga Berencana yang resmi diselenggarakan pada tanggal 14 sampai dengan 17 November tersebut, ia turut menyatakan Indonesia harus menghadapi ragam letak geografis sebagai negara kepulauan dan multi etnis menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi.

Termasuk pelayanan akses KB yang masih belum ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Meski demikian, BKKBN berupaya menyediakan fasilitas dan layanan alat dan obat kontrasepsi yang ditanggung penuh oleh BKKBN agar program KB dapat selalu dekat dengan setiap keluarga.

“Ini yang perlu kita tekankan bahwa meskipun di Indonesia tidak termasuk dengan asuransi BPJS tetapi masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan kontrasepsi dengan baik,” kata Hasto.

Cara lainnya yang BKKBN lakukan agar program KB dapat terus berjalan adalah menjalin hubungan erat dengan para tokoh agama, dalam menyebarkan butir baik program KB dan menunjang peran bidan untuk memberikan pelayanan KB yang hampir 70 persen pelayanan oleh masyarakat diakses pada bidan.

“Karena human right ini related dengan akses jadi kalau kita bisa membuat pasif service dengan mudah seperti arahan Pak Jokowi, tidak hanya sending tapi juga deliver, bisa menyediakan pelayanan sampai di end user, di desa, itu akan bagus terkait dengan hak-hak reproduksi, dan manusia karena harus mendapatkan pelayanan,” ucapnya.

Dari pemaparannya itu, Hasto mengakui bahwa banyak negara seperti Filipina tertarik untuk banyak bertukar pikiran dan mempelajari program KB milik Indonesia. Setiap negara juga takjub untuk mempelajari kependudukan karena Indonesia dinilai sebagai contoh sukses negara yang berhasil menjalankan program pertumbuhan penduduk seimbang melalui KB hingga bisa meraih penghargaan United Nation Population Award (UNPA) 2022 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Dengan demikian, Hasto yang juga ditunjuk untuk pembicara utama dalam acara itu berharap, ICFP 2022 dapat membangun komitmen program KB 2030 di tingkat global.

Baca juga: BKKBN jadi pembicara utama Konferensi Internasional ICFP 2022 Thailand
Baca juga: Kelahiran bayi stunting baru berdampak pada 20 tahun kemudian

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022