Pengajar menilai Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat memperkuat bidang keilmuan yang dimiliki oleh mahasiswa.
“MBKM khususnya terkait mikrokkredensial ini sangat penting, karena dapat meningkatkan kompetensi yang bersifat praktis, dan memperkuat bidang keilmuan yang telah dimiliki oleh mahasiswa,” ujar Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Teknologi Pendidikan Universitas Pelita Harapan, Prof Dr Niko Sudibjo SPsi MA, pada penandatangan kerja sama antara UPH dengan Gnowbe Strategic Partner Indonesia di Tangerang, Banten, Rabu.
Dia menambahkan program tersebut juga dapat memberikan nilai tambah bagi akreditasi program studi, ilmu pedagogi, dan pengembangan kurikulum. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pelita Harapan (UPH) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Gnowbe, platform pembelajaran digital terintegrasi pertama di dunia yang berbasis pembelajaran sosial dan terapan asal Singapura.
Gnowbe dan FIP UPH memberikan sebanyak 100 beasiswa mikrokredensial bagi mahasiswa dan dosen. Melalui kerja sama itu, diharapkan dapat membekali mahasiswa dan dosen dengan keahlian teknologi pembelajaran masa depan.
Kerja sama itu mencakup peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya seperti kerja sama penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah.
Dekan FIP UPH, Oh Yen Nie SE MEd, mengatakan kolaborasi itu merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini.
“Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan pembelajaran dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan sarana mobile phone. Oleh sebab itu, kami melihat adanya kebutuhan untuk membekali para dosen dan mahasiswa dengan keterampilan teknologi pembelajaran terkini berbasis mobile. Kami menyambut baik Gnowbe sebagai pengembang Learning Management System (LMS) berbasis mobile yang dapat memberikan beasiswa mikrokredensial guna menambah portfolio kompetensi dosen dan mahasiswa kami,” kata Oh Yen Nie.
Managing Partner Qando Qoaching Group, Gnowbe Strategic Partner Indonesia, Julian Foe MPd, mengatakan pihaknya sangat bangga dapat menjalin kerja sama dengan salah satu kampus terkemuka di Indonesia.
“UPH memiliki jaringan yang luas serta adaptif terhadap perkembangan jaman, terutama dalam hal teknologi pembelajaran. Kami berharap melalui kemitraan ini, kami dapat turut berkontribusi dalam memajukan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia lewat pengenalan teknologi pembelajaran terkini,” kata Julian.
Pihaknya akan melakukan peningkatan kapasitas bagi para peserta sertifikasi untuk peningkatan kapasitas sehingga dapat memiliki keterampilan digital yang mumpuni untuk berkarya dengan maksimal.
Penerima beasiswa akan mendapat kesempatan untuk belajar prinsip-prinsip micro-learning instructional design (MID), mobile-first technology, dan dilatih untuk membuat modul pembelajaran digital yang interaktif dan menarik menggunakan platform Gnowbe. Para peserta juga akan mendapatkan sertifikat internasional melalui program pembelajaran digital Gnowbe yang telah dikurasi dan akan ditandatangani oleh tiga profesor dari institusi pendidikan terkemuka seperti Harvard University, Nanyang Technological University, dan IMD Business School.***
Baca juga: Kemendikbudristek: MBKM asah kemampuan nonteknis mahasiswa
Baca juga: Kebijakan merdeka belajar kampus merdeka selaras program PNJ
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022