"Bangka Tengah ini memiliki komoditas yang luar biasa seperti lada, ayo jalin komunikasi dengan eksportir biar lada kita bisa kuasai pasar Eropa dan dunia," kata Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat menghadiri acara temu lapang dengan para kelompok tani di Koba, Bangka Tengah, Babel, Kamis.
Dedi memberikan apresiasi kepada para petani yang tergabung dalam kelompok di daerah itu, karena sudah mampu berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan industri hilir produk pertanian.
"Petani yang dibantu para penyuluh juga sudah melek teknologi, mereka sebagian sudah menerapkan pertanian berbasis digital," ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada kelompok wanita tani (KWT) yang sudah mampu mengolah aneka makanan jadi yang bahan bakunya dari singkong.
"Mereka mampu mengolah singkong menjadi bermacam varian makanan seperti keripik dan tepung, ini bagian dari solusi dalam mengatasi krisis pangan," katanya.
Kementerian Pertanian, kata dia, sudah menyiapkan tiga cara untuk mengatasi dan mengantisipasi krisis global.
"Pertama kita berupaya mengendalikan inflasi dengan cara kendalikan produksi dan distribusi, kedua yaitu mengganti komoditas impor menjadi lokal seperti ganti gandum dengan sagu atau gandum dengan singkong dan kemudian yang ketiga adalah kita mesti genjot ekspor," jelas Dedi.
Ia juga mendorong pengembangan inovasi terbaru yang dilakukan BPP Kecamatan Simpangkatis yaitu menerapkan pola menyambung malada dengan dengan lada untuk mengatasi penyakit busuk pangkal batang, penyakit kuning dan daya tahan hidup tanaman lada hasil kawin silang malada dengan lada.
"Inovasi dan kreativitas seperti ini patut dicontoh dan kita dorong ini untuk terus dikembangkan, karena petani bisa maju dan lebih untung," katanya.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022