• Beranda
  • Berita
  • Rupiah akhir pekan ditutup melemah, tertekan ketatnya likuditas global

Rupiah akhir pekan ditutup melemah, tertekan ketatnya likuditas global

18 November 2022 16:26 WIB
Rupiah akhir pekan ditutup melemah, tertekan ketatnya likuditas global
Ilustrasi - Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, di Jakarta. ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj.

Yang dicermati pasar memang kondisi likuiditas global yang mengetat saat ini

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan melemah tertekan pengetatan likuiditas global.

Rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp15.684 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663 per dolar AS.

"Yang dicermati pasar memang kondisi likuiditas global yang mengetat saat ini," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral global guna menekan inflasi, telah memicu krisis likuiditas. Saat ini pelaku pasar mencerna pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Presiden The Fed St Louis James Bullard menunjukkan grafik yang menunjukkan bahwa bahkan asumsi dovish akan membutuhkan kebijakan suku bunga bank sentral untuk naik setidaknya 5 persen.

Baca juga: Dolar stabil di awal sesi Asia, pengeluaran AS picu naiknya suku bunga

Sementara itu asumsi yang lebih ketat menyarankan suku bunga Fed atau Fed Fund Rate (FFR) akan naik di atas 7 persen. Tingkat suku bunga acuan The Fed saat ini berada di kisaran 3,75-4 persen setelah serangkaian kenaikan suku bunga agresif.

Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (17/11) kemarin juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen.

Selain bunga acuan, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan 6 persen.

Bank sentral menyatakan keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.

Baca juga: Gubernur BI turunkan proyeksi inflasi IHK 2022 menjadi 5,6 persen

Keputusan tersebut juga untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama tahun 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.672 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.671 per dolar AS hingga Rp15.697 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp15.692 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.687 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 15 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022