Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan Danau Hanjalutung sebagai salah satu danau tapal kuda yang terletak di area gambut di Kalimantan Tengah berpotensi untuk dikembangkan menjadi sentra perikanan dan ekowisata.
“Danau yang terletak paling dekat dengan kota Palangka Raya ini dapat dipromosikan sebagai potensi suaka perikanan dan ekowisata karena memiliki biota perairan dengan keragaman hayati yang relatif tinggi,” kata peneliti dan Koordinator Kelompok Riset Dinamika Proses Perairan Darat BRIN Luki Subehi dalam rilis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Danau Hanjalutung merupakan danau tapal kuda (oxbow lake) yang terbentuk dari aliran Sungai Rungan yang berkelok (meander) dan terputus.
Luki menuturkan hasil penelitian Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN mengungkapkan bahwa di danau tersebut terdapat 54 jenis ikan yang tergolong ke dalam 15 famili dan lima Ordo, namun 13 jenis belum terdata dan diduga merupakan spesies berbeda dan masih dalam proses identifikasi.
Baca juga: Indonesia kembali jadi Dewan Eksekutif WAITRO untuk Asia Pasifik
Baca juga: BRIN kembangkan metode analisis kesehatan danau dan DAS
Jenis dominan yang hidup di perairan tersebut antara lain ikan Manangin (Thynnichthys thynnoides) yang banyak ditemukan ketika air danau surut, ikan Pahing kahui atau Cyclocheilichthys janthochir dan Belontia hasselti banyak ditemukan ketika musim pasang, sedangkan pada musim peralihan banyak ditemukan jenis ikan Lembayuk (Puntius lineatus).
Pada habitat sungainya (Sungai Rungan) jenis Seluang laping atau Oxygaster anomalura, banyak ditemukan di musim pasang, dan jenis ikan Puntioplites waandersi banyak ditemukan di musim peralihan.
Selain ikan yang dominan, juga terdapat ikan konsumsi antara lain ikan kerandang, gabus biawan, dan juga berpotensi untuk ikan hias seperti pahing kahui, sepat layang, darah manginan dan ikan pipih.
Luki yang juga sebagai Ketua Masyarakat Limnologi Indonesia mengatakan Danau Hanjalutung memiliki sifat kimia dan fisika dengan karakter spesifik serta mempunyai keragaman hayati yang relatif tinggi sehingga penting untuk dieksplorasi.
Selain Danau Hanjaluting, ia menuturkan terdapat lebih dari 100 danau oxbow di Kalimantan Tengah yang dapat menjadikan Kalimantan Tengah sebagai pusat kajian danau-danau oxbow di Indonesia.
“Danau Hanjalutung cocok untuk model percontohan terintegrasi pengelolaan perairan danau gambut, serta fasilitas pendidikan sehingga dapat mengenali alam potensi lingkungannya,” tuturnya.
Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan telah membangun infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekowisata dan laboratorium alam di Danau Hanjalutung seperti rumah terapung, laboratorium terapung, dan perahu motor untuk menunjang aktivitas di danau tersebut bagi masyarakat yang berkepentingan.*
Baca juga: BRIN: Indonesia perlu memitigasi dampak konflik Rusia-Ukraina
Baca juga: BRIN dan Ubhara kerja sama iptek bidang lingkungan-teknologi bersih
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022