• Beranda
  • Berita
  • Efisiensi startup dinilai untuk keberlangsungan ekosistem dan mitra

Efisiensi startup dinilai untuk keberlangsungan ekosistem dan mitra

21 November 2022 17:12 WIB
Efisiensi startup dinilai untuk keberlangsungan ekosistem dan mitra
Ilustrasi - Sejumlah pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space). ANTARA/Ari Bowo Sucipto/wsj.

Jadi berbagai langkah efisiensi sebenarnya sudah dilakukan sebelum mereka mengurangi jumlah pekerja. Sehingga efisiensi ini memang cara yang paling realistis agar perusahaan sustainable

Potensi perlambatan ekonomi global di tahun depan membuat perusahaan di berbagai sektor terutama teknologi melakukan sejumlah langkah efisiensi, salah satunya melalui perampingan karyawan.

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi dalam keterangan di Jakarta, Senin melihat upaya efisiensi yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan tersebut diharapkan bisa membantu keberlangsungan ekosistem dan mitra yang ada di dalamnya.

Menurut Heru, saat ini situasi global tengah berada dalam istilah winter is coming atau terjadi perlambatan pada pertumbuhan ekonomi dunia. Sehingga, efisiensi yang dilakukan startup salah satunya melalui pemangkasan karyawan, merupakan hal realistis yang wajar dilakukan oleh perusahaan mana pun.

“Efisiensi dilakukan agar perusahaan bisa survive. Saat ini yang dialami sebagian startup di Indonesia adalah terjadinya pengurangan investasi dari investor di luar negeri. Para investor ini sudah mulai mengharapkan investasi yang mereka tanamkan kembali dan ditambah tidak ada lagi investasi baru,” jelas Heru.

Oleh karena itu, lanjut Heru, startup di Indonesia mau tidak mau harus menjalankan usaha dengan lebih efisien dan mencari model pendanaan baru. Dengan lebih efisien maka langkah perusahaan teknologi seperti GoTo dalam menjaga pangsa pasar maupun memperluas layanannya dapat lebih terbuka.

“Adanya efisiensi atau mengurangi karyawannya, perusahaan bisa lebih efisien dalam menjalankan bisnisnya. Bahkan juga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar untuk mitra. Kemudian perusahaan juga bisa melakukan ekspansi jangkauan, contohnya pengantaran makanan bisa seluruh Indonesia,” katanya.

Di luar hal tersebut, perusahaan harus memiliki ruang untuk optimistis dengan tetap mewaspadai hal-hal yang di luar perhitungan, agar gelombang PHK tidak berlanjut. Sebab seperti diketahui, selama ini perusahaan startup memiliki peran besar dalam membangun ekonomi melalui digitalisasi.

Sementara itu, Ekonom Pusat Inovasi dan Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras Adha mengatakan sejatinya langkah efisiensi oleh berbagai perusahaan teknologi atau startup sudah dilakukan sejak awal tahun. Hal itu dapat dilihat dari promosi atau insentif yang dijalankan oleh perusahaan tersebut mulai berkurang.

Melihat GoTo sebagai contoh, decacorn lokal ini sudah mulai lebih efisien dalam hal biaya promosi misalnya memberikan promosi secara lebih ditargetkan ke pengguna loyal. Begitu pun dengan Tokopedia yang dituntut semakin efisien dalam hal promosi cashback dan gratis ongkirnya.

“Jadi berbagai langkah efisiensi sebenarnya sudah dilakukan sebelum mereka mengurangi jumlah pekerja. Sehingga efisiensi ini memang cara yang paling realistis agar perusahaan sustainable,” kata Farras.

Baca juga: IMF proyeksikan perlambatan ekonomi global terjadi hingga 2023
Baca juga: Strategi efisiensi proses kerja guna tingkatkan penghasilan startup
Baca juga: GoTo lakukan perampingan karyawan sebanyak 1.300 orang
Baca juga: Erick Thohir kemungkinan akan kembali merampingkan jumlah BUMN

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022