"Dulu misalnya, perempuan tidak ada yang dilibatkan di musyawarah pembangunan desa, sekarang sudah. Karena perempuannya kita latih bagaimana menyampaikan program, dia membuat program dan menyampaikannya ke dalam Musrenbang Desa," kata Lenny N. Rosalin dalam seminar bertajuk "Peran Kepemimpinan Perempuan Lintas Agama dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak" di Jakarta, Senin.
Selain itu, kata Lenny, institusi desa lain seperti Lembaga Adat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa saat ini juga sudah memiliki anggota perempuan.
Lenny N. Rosalin mengatakan fakta tersebut merupakan bukti konkret bahwa kepemimpinan perempuan sudah mulai masuk di tingkat akar rumput.
Lenny mengatakan kepemimpinan perempuan adalah salah satu indikator dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
"Jadi kami punya 10 indikator, dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, itu salah satu indikatornya adalah terkait dengan kepemimpinan perempuan," katanya.
Pihaknya mengatakan untuk mewujudkan keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga tersebut, Kementerian PPPA melakukan bimbingan teknis kepada para perempuan di perkotaan hingga pedesaan.
"Karena kita ingin membangun Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Kita ingin perempuan itu tidak hanya yang di tingkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, bahkan yang di tingkat desa, kita pun bantu mereka. Kita beri bimbingan teknis, sehingga mereka bisa menjadi pemimpin di desanya," katanya.
Baca juga: Kemen PPPA: Forum Anak ASEAN ke-7 promosikan hak berpartisipasi anak
Baca juga: Kemen PPPA dorong sanksi tegas pelaku KDRT di Kota Tangerang Selatan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022