"Perempuan memerlukan perhatian lebih cermat lagi dari kita agar potensi kepemimpinannya, sehingga dapat berkembang dengan lebih baik lagi," kata dia dalam seminar bertajuk "Peran Kepemimpinan Perempuan Lintas Agama dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak" di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan potensi perempuan Indonesia dalam menentukan kemajuan bangsa besar karena setengah dari penduduk Indonesia perempuan.
"Potensi dan peran mereka, peran perempuan, sangat penting karena ikut menentukan kemajuan bangsa," kata Bintang.
Baca juga: Menteri PPPA: Anak investasi paling berharga bagi sebuah daerah
Pemerintah Indonesia telah menjamin pemenuhan hak asasi dan perlindungan bagi setiap orang melalui Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Pemerintah juga telah meratifikasi Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) menjadi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminasi Terhadap Wanita.
"Tentunya semua ini sangat sejalan dengan prinsip kita sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, kita perlu mengupayakan sebesar-besarnya ruang partisipasi dan representasi politik dan kepemimpinan perempuan terfasilitasi dengan baik," katanya.
Namun demikian, pihaknya mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan.
"Kita sinergi kolaborasi bersama untuk menjawab PR-PR yang masih panjang dan PR yang masih dalam, dan PR-PR yang masih luas untuk perempuan Indonesia, ketika kita bicara masalah kepemimpinan perempuan," kata Bintang Puspayoga.
Baca juga: Indonesia minta Presidensi India lanjutkan isu pemberdayaan perempuan
Baca juga: Potensi perempuan harus dioptimalkan hasilkan SDM berdaya saing
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022