"Masyarakat yang terdampak juga supaya didata, juga penyediaan hunian yang layak apabila nanti diperlukan untuk penampungan sementara, lalu pastikan masyarakat terdampak punya akses listrik, MCK (mandi cuci kakus), kemudian tentu air, yang paling penting," kata Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan panggilan video (video call) dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Cianjur Herman Suherman dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Selasa.
Gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada hari Senin (22/11) pukul 13.21 WIB berkekuatan magnitudo 5,6. Gempa terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
"Air juga terkendala karena pipa-pipa PDAM 'kan kena gempa, rusak, sehingga dalam seminggu kelihatannya mayoritas akan dibantu dengan tangki-tangki air Pak," kata Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, ada 2.300-an bangunan yang rusak sehingga butuh bantuan untuk pembangunan kembali.
"Mayoritas jalan yang rusak, kemudian paling banyak bangunan warga karena total ada 2.300-an yang rusak, mungkin Pak Wapres bisa bantu nanti arahan ke PUPR Pak," kata Ridwan.
"PUPR? Ya-ya-ya, nanti saya minta. Nanti BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) juga menangani yang berat, yang ringan, nanti ada pembagian biasanya begitu, nanti saya minta BNPB," kata Wapres.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang mencoba untuk mendata jumlah korban terdampak secara tepat.
"Saya harapkan lakukan langkah-langkah yang cepat, terutama pertolongan kepada korban luka-luka, apalagi di daerah-daerah yang masih belum ada infrastruktur, belum terhubung tadi, yang terpencil," tambah Wapres.
Gubernur Jabar juga mengaku ikut memakamkan korban meninggal dunia. Adapun total korban meninggal dunia akibat gempa hingga saat ini sebanyak 162 orang.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin hubungi Ridwan Kamil soal penanganan gempa Cianjur
Baca juga: Penyintas gempa Cianjur terjang reruntuhan untuk selamatkan anak
Wapres juga meminta agar pemberian bantuan bisa dikoordinasikan.
"Bantuan-bantuan supaya dikoordinasikan dengan baik, baik dari pusat maupun daerah, supaya kita koordinasikan dengan baik," ungkap Wapres.
Dalam penjelasannya, Ridwan Kamil menyebut telah menyusun organisasi satu pintu posko kebencanaan yang berada di pendopo bupati sehingga semua informasi keluar maupun bantuan yang datang melalui satu pintu sehingga tidak simpang siur.
"Kita sudah terkoordinasi, tinggal bagaimana sekarang menjangkau semua yang terdampak dalam satu hari sampai magrib nanti," tambah Wapres.
Tidak ketinggalan Wapres Ma'ruf meminta penyediaan healing center bagi para korban.
"Jangan lupa healing center untuk menangani trauma-trauma terutama untuk anak-anak karena mereka masih trauma dengan kejadian kemarin," ungkap Wapres.
Ridwan Kami juga mempersiapkan trauma healing sehingga tidak hanya darurat kesehatan, tetapi juga darurat psikis disiapkan.
"Menurut laporan yang meninggal banyak anak-anak karena rata-rata sedang di madrasah, bakda zuhur beres sekolah umum, lanjut sekolah agama, jadi mohon izin, yang terdampak banyak anak santri Pak, dari 162 (korban meninggal) itu," kata Ridwan.
"Inna lillāhi wa inna ilaihi rājiun. Saya minta supaya PUPR, BNPB, dan Menteri Kesehatan juga karena saya dengar banyak yang patah tulang supaya dokter-dokter bedah tulang (datang). Saya minta Menkes menyiapkan untuk menangani. Selamat berjuang," tambah Wapres.
"Boleh Pak ditunggu Pak, terima kasih Pak Wapres," tutup Ridwan Kamil.
Hingga saat ini sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Sejauh ini tercatat sebanyak 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022