Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto meluncurkan layanan pengantaran obat pasien terintegrasi sebagai bagian dari digitalisasi layanan dan konsep rumah sakit tanpa dinding (RSTD) yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.Memberi kesempatan pasien berdiskusi dengan apoteker melalui video
Peluncuran layanan yang diberi nama "Sister Vira Antar Obat Pasien" itu dilakukan di Ruang Rapat Direktur, Kantor Pusat RSMS Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara RSMS Purwokerto dan BNI Cabang Purwokerto serta RSMS Purwokerto dan JNE Cabang Tegal-Purwokerto.
Pelaksana tugas Direktur RSMS Purwokerto dr. Untung Gunarto, Sp.S., M.M. mengatakan "Sister Vira Antar Obat Pasien" merupakan singkatan dari Sistem Telemedicine Terintegrasi Sistem Pembayaran Virtual Account, Sistem Antaran Obat, dan Sistem Rating Kepuasan Pasien.
"Ini sebenarnya beberapa aplikasi yang diintegrasikan. Diawali dari Telemedicine #SayDoc pada 2020 yang sebelumnya juga sudah berkaitan dengan pengiriman dan pembayaran," katanya didampingi Wakil Direktur Umum dan Keuangan Mudji Sri Utami, S.K.M., M.Kes.
Dalam layanan "Sister Vira Antar Obat Pasien" tersebut, kata dia, pihaknya memangkas beberapa tahapan yang sebelumnya mencapai 23 tahap menjadi 14 tahap, sehingga menjadi lebih simpel.
Selain itu, lanjut dia, ada beberapa inovasi yang dimasukkan dalam layanan "Sister Vira Antar Obat Pasien" dari rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: RSMS Purwokerto luncurkan tiga inovasi termasuk layanan stroke
Baca juga: RSMS Purwokerto salurkan 1.000 paket alat pencegahan COVID-19
"Dalam layanan ini yang betul-betul kami kembangkan, salah satunya adalah memberi kesempatan pasien untuk berdiskusi dengan apoteker melalui video call," jelasnya.
Kemudian, kata dia, ada pelacakan (tracking) terhadap status pengiriman obat dari RSMS kepada pasien melalui jasa JNE selaku kurir.
Sementara yang sangat dibutuhkan oleh RSMS, lanjut dia, berupa umpan balik kepuasan dari pasien yang menggunakan layanan tersebut.
"Saya berharap ini sebuah inovasi lagi yang sifatnya lebih komprehensif, memudahkan, juga akan menjamin beberapa hal termasuk kepastian obat sampai, kepastian bahwa pasien diberi penjelasan tentang obatnya itu sendiri, itu yang sangat penting," katanya.
Ia mengatakan dengan hadirnya layanan "Sister Vira Antar Obat Pasien" tersebut memungkinkan pengiriman obat bagi pengguna layanan Telemedicine #SayDoc di seluruh Indonesia.
"Ini sebenarnya program Pak Gubernur agar kami bisa menjadi rumah sakit tanpa dinding, dan kami tidak sekadar Jawa Tengah, ini sudah meluas di seluruh Indonesia sesuai dengan visi-misi kami serta sebagai pesan Pak Gubernur agar rumah sakit lebih banyak manfaatnya di masyarakat," kata Untung.
Sementara itu, Pemimpin BNI Cabang Purwokerto Sri Utomo Teguh Raharjo mengatakan layanan "Sister Vira Antar Obat Pasien" merupakan solusi yang sangat inovatif.
Dalam hal ini, kata dia, RSMS Purwokerto mampu menghadirkan teknologi digital yang terkini dan integrasinya juga sangat baik sehingga dapat menjadi contoh bagi rumah sakit yang lain untuk bisa mengaplikasikan solusi yang mampu menghadirkan rumah sakit hingga sampai ke kediaman warga.
Ia mengakui pembayaran layanan tersebut dipermudah dengan menggunakan virtual account yang disediakan oleh BNI.
"Virtual account BNI ini mampu dibayarkan melalui perbankan maupun kanal digital institusi finansial mana saja, baik perbankan maupun fintech, sehingga sangat menguntungkan buat Margono (RSMS, red.) dan memudahkan masyarakat," jelas Sri Utomo.
Kepala JNE Cabang Tegal Subari mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan RSMS Purwokerto selama tiga tahun dan telah berdampak positif bagi JNE karena mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan janji JNE terkait waktu yang dibutuhkan untuk pengantaran obat dari RSMS Purwokerto hingga rumah pasien.
"Kalau memang tiga hari, ya tiga hari. Kalau satu hari, ya satu hari, karena yang kami antar adalah obat sehingga kami harus cepat dalam proses pengantarannya," katanya.
Oleh karena yang dikirim berupa obat, kata dia, ada perlakuan khusus dalam mengantarkannya dan ada pula tim khusus dari JNE yang harus siap memberikan pelayanan selama 24 jam.
Baca juga: Layanan periksa sampel "swab" COVID-19 bisa dilakukan RSMS Purwokerto
Baca juga: RSMS Purwokerto luncurkan layanan telemedis mudahkan warga saat wabah
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022